jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi tidak mempersoalkan sikap kritis oposisi terhadap pemerintah, termasuk dari Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif.
"Bagus kan untuk memperbaiki kinerja pemerintah. Karena kalau enggak ada yang kritis nanti pemerintah bisa salah arah," ucap Romi di Kompleks Istana Negara, Jakarta pada Rabu (13/2).
BACA JUGA: Ditanya Puisi Fadli Zon, Romi Jawab Enteng
Dia menilai setiap pemerintahan harus dikontrol. Oleh karena itu, kritik dari oposan dianggapnya sebagai bentuk kontrol terhadap jalannya pemerintahan sekaligus menjaga keseimbangan.
Namun demikian, Romi tidak sependapat jika penetapan tersangka Slamet dianggap bentuk intervensi dari penguasa. Tudingan itu, ucap ketua Fraksi PPP DPR ini, hanya imajinasi semata.
BACA JUGA: Bikin Puisi Lagi, Fadli Zon: di Kolong Ketemu Hantu Kecebong
"Kalau misalnya kritik kemudian dijadikan tersangka, kan banyak yang kritik tidak dijadikan tersangka. Fadli Zon enggak pernah jadi tersangka apa-apa. Betapa pedas kritiknya dibandingkan Pak Slamet?" tutur Rommy.
Untuk itu, tambahnya, penetapan tersangka itu menurutnya bukan karena kritiknya. Sebab, bila kritik yang dijadikan dasarnya, maka banyak politikus yang bisa ditersangkakan.
BACA JUGA: Fadli Zon: Ada yang Minta, Ada yang Larang, Terserah Sajalah
"Kalau atas dasar kritik kemudian soerang dijadikan tersangka, maka Fahri (Hamzah) dan Fadli jadi yang pertama kan, ternyata tidak. Jadi urusan delik aduan dan delik materiil itu urusan kepolisian bukan kekuasaan," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Terbaru Fadli Zon soal Elektabilitas Prabowo Subianto
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam