Menteri Utama negara bagian Victoria, Australia, Daniel Andrews, telah menyatakan keadaan darurat bencana untuk pertama kalinya di sebelah timur negara bagiannya dan meminta warga mengungsi. Keadaan Darurat Kebakaran Semak

 

BACA JUGA: Korban Kebakaran Hutan Caci Maki PM Australia, Kasar Banget Bahasanya

Kamis malam (2/1/20202), Daniel menyatakan keadaan darurat akan diberlakukan selama seminggu di negara bagian dengan ibukota Melbourne tersebut.

Warga diminta untuk meninggalkan kawasan yang diperkirakan akan dilanda bencana kebakaran semak.

BACA JUGA: Foto Evakuasi Kebakaran Semak di Australia Ini Mendunia

Sejauh ini warga yang dilaporkan hilang dalam bencana kebakaran semak selama sepekan terakhir sudah mencapai 28 orang.

Daniel mengatakan di kawasan East Gippsland, kawasan yang paling parah terkena bencana kebakaran di Victoria, korban tewas menjadi dua orang.

BACA JUGA: Australia Kerahkan Perahu Militer Untuk Angkut Korban Kebakaran Semak

Keadaan darurat diberlakukan di kawasan East Gippsland, Mansfield, Wellingto, Wangaratta, Towong, Alpine, Mount Buller, Mount Hotham dan Mount Stirling Alpine resor. Photo: Kawasan Darurat yang diberlakukan di negara bagian Victoria (Peta: Emergency Management Victoria)

 

"Kami memperkirakan jumlah yang hilang atau tewas akan meningkat, dan kami sangat khawatir dengan keselamatan mereka." kata Daniel kepada ABC, Jumat pagi (3/01).

Keadaan darurat juga diberlakukan di negara bagian New South Wales. Lima puluh kebakaran masih terjadi di Victoria

Komisioner Penanganan Keadaan Darurat, Andrew Crisp mengatakan sekitar 780 ribu hektar lahan sudah terbakar dan masih terbakar, termasuk sekitar 100 ribu hektar di dekat Corryong.

Petugas kebakaran sekarang sedang menangani 50 kebakaran yang banyak terjadi di kawasan East Gippsland dan sekitarnya. Photo: Sejauh ini sudah 780 ribu hektar lahan terbakar di negara bagian Victoria. (ABC News: Ben Jaensch)

 

Menurut Daniel, dengan memberlakukan keadaan darurat, pemerintah ingin menyampaikan pesan yang jelas kepada warga untuk mengungsi karena keadaan yang akan memburuk dalam beberapa hari mendatang.

"Keadaan darurat ini baru pertama kali diberlakukan, karena ada kemungkinan kerusakan karena kebakaran terhadap manusia dan properti yang sangat besar dalam beberapa hari mendatang," katanya.

"Kalau anda bisa mengungsi, lakukan sekarang. Bila tidak, kami tidak bisa menjamin keselamatan anda."

Sementara Andrew Crisp mengatakan dalam beberapa hari mendatang, ramalan cuaca menunjukkan tingkat kelembaban yang sangat rendah yaitu di bawah 10 persen.

Ini berarti suhu udara yang panas dan sangat kering.

"Artinya api akan menjalar di malam hari." kata Crisp.

"Kita berbicara mengenai kebakaran lima tahun lalu, namun sekarang tidak lagi. Api pada umumnya berhenti menjalar di malam hari karena suhu yang lebih dingin, sehingga petugas bisa beristirahat, namun sekarang tidak begitu."

"Kita melihat contoh dalam beberapa minggu terakhir, api di Marthavale bergerak 24 kilometer dalam semalam, api di Corryong menjalar sejauh 30 km."

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Korban Jiwa Tewas Akibat Banjir Jabodetabek

Berita Terkait