jpnn.com, PAREPARE - Pembangunan fondasi 30 turbin pembangkit listrik di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap telah memasuki tahap yang menggembirakan.
PT UPC Sidrap Bayu Energi selaku pengembang proyek akan merampungkan pembangunan seluruh fondasi ke-30 turbin sebelum Lebaran.
BACA JUGA: Baru 22 Tahun Sudah Hajah, tapi Mesum di Kamar 101
Engineering Manager PT Sidrap Bayu Energi, Dadan Suhendar memuji upaya tim yang sanggup menjaga pekerjaan pembangunan fondasi sesuai jadwal meski menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Walaupun beberapa kali diganggu hujan deras, kami bangga dengan pencapaian tim yang 85 persennya adalah pekerja lokal. Tim kami telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan cepat dan aman guna menghasilkan fondasi berkualitas sangat tinggi sebelum datangnya turbin-turbin pada bulan Agustus,” kata Dadan.
BACA JUGA: Mengharukan, Edi Menikahi Erni yang Sudah jadi Mayat
Pembangunan fondasi harus selesai lebih dulu sebelum kedatangan menara dan bilah turbin pada bulan Agustus – Oktober 2017.
Fondasi berdiameter 20 meter itu nantinya akan menopang menara setinggi 80 meter dengan mesin turbin Gamesa G114 2.5MW dari Spanyol dan tiga bilah masing-masing sepanjang 56 meter.
BACA JUGA: Pencuri 4 Gitar Ditangkap Saat Nyanyi dan Minum Teh
Kekuatan fondasi-fondasi tersebut menjadi fokus utama karena akan menopang turbin-turbin yang akan terus berputar selama 24 jam setiap hari guna menghasilkan energi listrik total sebesar 75 MW.
Untuk mendapatkan kekuatan ini, rangka baja turbin juga diisi dengan beton berkualitas tinggi serta menggunakan pasir yang bersih dan campuran kerikil terbaik.
Beton fondasi turbin PLTB Sidrap diproduksi di Batching Plant yang terletak di dalam lokasi proyek.
PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), selaku subkontraktor Pekerjaan Sipil dan Balance of Plant dari proyek pembangkit listrik tenaga angin pertama UPC dengan 300 karyawan terampil, memimpin pengerjaan konstruksi dan pengoperasian Batching Plant.
Batching Plant tersebut dibangun untuk memproduksi beton sebanyak 30m3 per jam.
Namun tim sanggup meningkatkan volume produksi beton Batching Plant hingga 50 persen sehingga proses pengecoran dapat berlangsung sesuai jadwal.
“Kinerja tim Batching Plant sangat mengagumkan karena sanggup menyediakan beton dalam jumlah lebih banyak dengan kualitas yang tetap tinggi. Ini merupakan salah satu Batching Plant dengan kinerja terbaik di Indonesia. Saya ingin menyampaikan selamat kepada tim Batching Plant,” kata Civil Building Superintendent UPC, Riki Novendra.
Sementara itu, Project Manager dari PT Bukit Makmur Mandiri Abadi (BUMA) Teguh Kriswanto menyampaikan “BUMA sangat bangga dipercaya menjadi subkontraktor Pekerjaan Sipil dan Balance of Plant dari proyek pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia ini.
Dengan dukungan tenaga ahli yang berpengalaman, sistem manajemen proyek yang terencana dengan baik, kerjasama yang baik antara Tim UPC dan Konsultan Pengawas serta BUMA; Proyek ini dapat kami selesaikan tepat waktu.
BUMA berkomitmen untuk menjadi Perusahaan yang mendukung pengembangan Proyek Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia ke depan; selain bisnis utama kami di pertambangan batu bara”.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi