jpnn.com, JAKARTA - Ditgakkum Korlantas Polri bersama dengan Polda Jawa Barat terus mengusut kasus kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipali pada Senin (17/6) dini hari dan menewaskan 12 orang. Dari pemeriksaan mendalam, ditemukan fakta adanya perseteruan antara sopir bus dengan penumpang.
Diduga, penumpang minta diturunkan di bahu tol. Namun, sopir bersikeras ingin melanjutkan perjalanan dengan tujuan ke Cirebon.
BACA JUGA: Kecelakaan di Tol Cipali, 6 Warga Wisma Asri Tewas Diseruduk Bus dari Arah Berlawanan
“Informasi terkait penyebab laka lantas masih dalam penyelidikan tetapi dari hasil pemeriksaan para saksi, dari kabid humas memang ada debat antara sopir bus dengan salah satu penumpang itu,” ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri Senin (17/6).
BACA JUGA: Kecelakaan di Tol Cipali, 6 Warga Wisma Asri Tewas Diseruduk Bus dari Arah Berlawanan
BACA JUGA: Dalam Dua Hari Polri Bakal Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipali
Jenderal bintang satu ini menerangkan, akibat debat tersebut, sopir bus kehilangan konsentrasi dan langsung menghantam kendaaran di jalur berlawanan.
“Itu kesimpulan sementara dan akan dianalisis oleh tim Dirgakum dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA). Itu bisa tergambar dari proses pembuktian secara ilmiah. Saat ini sopir tidak bisa dimintai keterangan karena luka parah. (Penumpang) yang debat sudah dimintai keterangan,” sambung Dedi.
BACA JUGA: Ansor Serang Sopir Bus Safari Sebabkan Kecelakaan Maut di Tol Cipali
Diketahui, kecelakaan maut ini melibatkan empat unit kendaraan, antara lain bus safari dengan nomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Expander nomor polisi B 8137 PI, Toyota Innova bernomor polisi B 168 DIL, dan truk Mitsubishi dengan nomor polisi R 1436 ZA.
Akibat kecelakaan ini, ada 12 orang meninggal dunia dan 45 orang luka-luka sehingga harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Maut di Tol Cipali Majalengka, Ini Daftar Nama Korbannya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan