jpnn.com, SURABAYA - Vicky Muhammad ditangkap polisi. Lelaki yang sehari-hari menjadi debt collector itu dijebloskan ke sel tahanan Mapolsek Wonoayu, Surabaya.
Bukan karena merampas motor kredit yang menunggak, melainkan kedapatan membawa ganja.
BACA JUGA: Astaga! Ello Sudah Kecanduan Ganja Sejak SMP
Warga Sawahan, Surabaya, itu diamankan petugas Jumat (23/2) lalu.
Vicky diringkus sekitar pukul 13.30 di depan salah satu minimarket di Jalan Jenggolo, Sidoarjo.
BACA JUGA: Stres Garap Skripsi, Mahasiswa Isap Ganja
Dari tangannya petugas menyita 1 gram ganja kering. "Yang bersangkutan sudah kami pantau seharian," ujar Kanitreskrim Polsek Wonoayu Iptu Sigit Tri Tjahjono.
Awalnya, petugas mendapat kabar adanya gelagat mencurigakan debt collector yang biasanya mencari sasaran di simpang empat Pilang, Wonoayu.
BACA JUGA: Diduga Kecanduan Ganja, Ello Minta Direhabilitasi
Informasi itu lantas didalami oleh sejumlah petugas berpakaian preman. Eh, incaran polisi ternyata bergerak ke arah pusat kota.
"Setelah terima telepon dari seseorang, langsung pergi," jelasnya.
Sigit menuturkan, pihaknya membuntuti tersangka untuk mencari petunjuk lain.
Nah, titik terang didapat tidak lama berselang. Vicky berhenti di sekitar Jalan Ponti, Sidoarjo.
Dia mengambil sesuatu di bawah tiang listrik. Lalu, bergegas memacu motornya ke sebuah minimarket.
Tidak ingin kehilangan jejak, petugas menyergapnya. Vicky awalnya menolak untuk diperiksa.
Namun, penolakan itu justru membuat polisi semakin curiga. "Kantong celana dan tas cangklongnya kami geledah," ucapnya.
Vicky yang sempat berontak hanya bisa terdiam. Petugas menemukan sebuah lipatan kertas mencurigakan dari dalam tas.
Setelah dibuka, isinya ternyata ganja. "Narkoba itu yang sebelumnya diambil tersangka di pinggir jalan," kata Sigit.
Vicky menolak disebut pengedar. Dia berdalih baru satu bulan terakhir menjadi pengguna ganja.
Menurut laki-laki 36 tahun itu, ganja membuatnya merasa tenang. "Beban kerja berat, diberi target sama bos," ujarnya.
Dia mengaku memesan narkoba itu dari kenalannya yang tinggal di Surabaya. Vicky biasa memanggilnya Cacak.
"Belum pernah ketemu, hanya komunikasi lewat telepon," sebutnya. (edi/c6/ai/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia