Urai Antrean di Ketapang-Gilimanuk, Layanan Penyeberangan Difokuskan untuk Kendaraan Kecil & Truk Sembako

Minggu, 09 Juli 2023 – 12:20 WIB
Suasana pelabuhan lintasan Ketapang - Gilimanuk. Foto dok humas ASDP

jpnn.com, GILIMANUK - Layanan penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk akan difokuskan hanya untuk kendaraan penumpang dan truk logistik pengangkut bahan kebutuhan pokok dan BBM.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurai antrean panjang kendaraan di lintas Ketapang-Gilimanuk, hingga 17 Juli 2023.

BACA JUGA: Cetak Laba Tertinggi, ASDP Setorkan Dividen Rp 101 Miliar

Kesepakatan tersebut juga merupakan hasil dalam rapat koordinasi untuk mengurai antrean di lintas Ketapang-Gilimanuk, yang dipimpin oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno.

"Untuk percepatan layanan, kami fokuskan layanan penyeberangan di Ketapang menuju Gilimanuk untuk kendaraan penumpang, dan truk logistik yang mengangkut bahan sembako dan energi hingga 17 Juli 2023. Untuk kendaraan lain yang mengangkut barang non esensial, ditunda dulu," tegas Dirjen Hendro.

BACA JUGA: Terapkan Prinsip ESG, MPMX Raih Berbagai Penghargaan Bergengsi

Sejak akhir pekan lalu, ASDP bersama mitra terkait terus mengupayakan langkah strategis dalam mengurai antrean panjang kendaraan yang akan menyeberang menuju Pulau Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Antrean panjang kendaraan terjadi sejak pekan lalu menyusul tingginya volume kendaraan dan gangguan cuaca buruk yang berdampak pada terganggunya pelayanan penyeberangan.

BACA JUGA: ASDP Tingkatkan Fasilitas Terminal & Kapasitas Dermaga Eksekutif di Pelabuhan Merak-Bakauheni

"Sejak awal kami berkoordinasi dengan BPTD dan mitra lainnya untuk mengatasi antrian kendaraan di dalam pelabuhan, diantaranya penambahan trip kapal sesuai dengan penetapan jadwal BPTD, dan mempercepat waktu bongkar muat dari 13 menjadi 10 menit," ujar Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi.

BPTD menetapkan penambahan armada kapal di dermaga MB 1, 2, dan 3 dari jumlah kapal yang beroperasi 15 unit menjadi 18 kapal.

Dan untuk di dermaga LCM juga dari 12 unit menjadi 15 unit kapal.

Selain itu, mulai Jumat (7/7) kemarin sesuai dengan arahan dan penetapan jadwal dari BPTD, ASDP mengoperasikan KMP Jatra II yang melayani lintasan penyeberangan jarak jauh (long distance ferry/LDF) rute Ketapang-Lembar sebagai kapal perbantuan untuk mengurai kepadatan di lintas Ketapang-Gilimanuk.

GM ASDP Cabang Ketapang Syamsudin mengungkapkan, sejak Jumat (7/7) pukul 09.00 WITA kapal perbantuan KMP Jatra II mulai dioperasikan.

Adapun kapal tersebut bisa memuat lebih dari seratus kendaraan dalam sekali pemuatan.

Jumlah ini bahkan 3-4 kali lipat kapasitas kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang biasa beroperasi.

ASDP mengimbau masyarakat agar menunda sementara rencana perjalanan dengan kapal ferry lintas Ketapang-Gilimanuk dikarenakan alasan operasional dan antisipasi cuaca ekstrem, khususnya di perairan Selat Bali.

"Saat ini, untuk sementara kami tidak membuka penjualan tiket online Ferizy untuk lintas Ketapang - Gilimanuk, hingga antrean kendaraan yang memadati pelabuhan dapat diatasi. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Untuk sementara agar dapat menunda perjalanan hingga kondisi kembali kondusif," tutur Syamsudin.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler