PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau terus melakukan pengolahan dan inovasi dibidang peternakan. Seperti pengolaha urine sapi yang selama ini dinilai tidak bermanfaat.
Dari hasil kajian, Dinas Peternakan Riau, ternyata Urine sapi jika diolah dengan baik dan sistematis dapat menjadi pupuk bagi tanaman. Bahkan pupuk hasil fermentasi limbah air seni hewan itu, dinilai lebih mahal dari bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Plus.
Seperti diberitakan Riau Pos (Grup JPNN), Kepala Dinas Peternakan Riau, Patrianov, meminta dukungan dari berbagai pihak dalam penelitian dan penemuan pupuk varitas baru yang bermanfaat bagi petani itu.
Patrianov menilai, pupuk hasil fermentasi air seni sapi ini sedang digandrungi para petani di Riau. Bahkan, jika dikalkulasikan, harganya mencapai Rp10.500 per liter. Nominal ini lebih mahal dari BBM Pertamax yang hanya Rp10.400 per liter.
"Pupuk dari urine sapi ini yang sedang kita kembangkan. Para petani sudah mulai menggunakan pupuk ini. Bahkan harganya saat ini sudah lebih Rp10 ribu, lebih mahal dari Pertamax," tegas Patrianov.
Pria yang sering mengenakan kaca mata itu menegaskan, pengembangan dan pengolahan urine sapi itu diterapkan di Kabupaten Siak. Rencananya, Provinsi Riau dijadikan sebagai pelopor percontohan teknologi pengolahan urine sapi menjadi pupuk di Indonesia.
Saat ditanyakan, materi yang menjadi keunggulan pupuk tersebut, Patrianov menegasakan, dari penerapan dan pengalaman para petani yang telah mencobanya bahwa, pupuk itu mampu meningkatkan produksi tumbuhan. "Ini yang saat ini kita kembangkan di Siak. Mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi pertanian di Riau khususnya dan Indonesia pada umumnya," harapnya.(rio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Makin Canggih, Smartphone Bisa untuk Bayar Tiket Pesawat
Redaktur : Tim Redaksi