LOLAK - Seleksi honorer kategori dua (K2) di Bolmong, Sulut, yang punya peluang diangkat jadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) rawan penipuan.
Berdasarkan informasi yang dirangkum, sejumlah honorer K2 mengaku ada oknum-oknum pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang menawarkan bantuan untuk lolos seleksi uji publik, namun harus memberikan imbalan uang.
"Kami dihubungi oleh oknum pegawai BKD untuk memberikan uang administrasi atas perintah pimpinannya (Kepala BKD Sunge Paputungan, red) jika ingin dipermudah dalam kelulusan seleksi Honda K2," ungkap salah seorang hororer K2, yang dibenarkan sejumlah rekannya yang lain, seperti diberitakan Manado Post (Grup JPNN).
Ditambahkannya, uang yang diminta bervariasi antara Rp5 hingga Rp20 juta. Bahkan, oknum-oknum tersebut tidak tanggung-tanggung mengancam akan menggagalkan berkas seleksi.
"Saya diberitahukan bahwa ada beberapa kategori berkas tidak memenuhi persyaratan. Namun dikatakan oknum itu jika ingin lulus nanti bisa diatur dengan memberikan uang," imbuh honorer yang enggan namanya ditulis di pemberitaan itu.
Kepala BKD Bolmong Sunge Paputungan BSc membantah hal tersebut. Ditegaskannya, kepada para honorer jangan mempercayai oknum-oknum tersebut sekalipun pegawai BKD.
"Honorer silahkan mengkonsultasikan kepada BKD. Tidak ada permintaan biaya," tandasnya.
Berdasarkan informasi seleksi uji publik 941 Honda K2 diperpanjang hingga 28 April. "Hingga saat ini belum ada komplain. Kami masih menunggu sampai batas waktu yang telah diperpanjang hingga pekan depan," terangnya. (MP/sam/jpnn)
Berdasarkan informasi yang dirangkum, sejumlah honorer K2 mengaku ada oknum-oknum pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang menawarkan bantuan untuk lolos seleksi uji publik, namun harus memberikan imbalan uang.
"Kami dihubungi oleh oknum pegawai BKD untuk memberikan uang administrasi atas perintah pimpinannya (Kepala BKD Sunge Paputungan, red) jika ingin dipermudah dalam kelulusan seleksi Honda K2," ungkap salah seorang hororer K2, yang dibenarkan sejumlah rekannya yang lain, seperti diberitakan Manado Post (Grup JPNN).
Ditambahkannya, uang yang diminta bervariasi antara Rp5 hingga Rp20 juta. Bahkan, oknum-oknum tersebut tidak tanggung-tanggung mengancam akan menggagalkan berkas seleksi.
"Saya diberitahukan bahwa ada beberapa kategori berkas tidak memenuhi persyaratan. Namun dikatakan oknum itu jika ingin lulus nanti bisa diatur dengan memberikan uang," imbuh honorer yang enggan namanya ditulis di pemberitaan itu.
Kepala BKD Bolmong Sunge Paputungan BSc membantah hal tersebut. Ditegaskannya, kepada para honorer jangan mempercayai oknum-oknum tersebut sekalipun pegawai BKD.
"Honorer silahkan mengkonsultasikan kepada BKD. Tidak ada permintaan biaya," tandasnya.
Berdasarkan informasi seleksi uji publik 941 Honda K2 diperpanjang hingga 28 April. "Hingga saat ini belum ada komplain. Kami masih menunggu sampai batas waktu yang telah diperpanjang hingga pekan depan," terangnya. (MP/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Kagumi Petani Gorontalo
Redaktur : Tim Redaksi