Usaha Baju Renang Mermaid, Omzetnya Rp 30 Juta Perbulan

Jumat, 17 Maret 2017 – 20:00 WIB
Baju Renang Mermaid. FOTO: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Masih ingat dengan sinetron Indonesia Mermaid in Love atau drama Korea The Legend of the Blue Sea? Siapa sangka boomingnya sinetron dan drama ini memberi berkah bagi Romi. Berikut kisahnya.

FERIAL AYU, Mataram

BACA JUGA: Pendapatan Turun, Laba Pertamina Lipat Dua

Mendengar kata renang, yang terlintas biasanya baju bikini yang seksi. Namun tidak dengan baju renang satu ini. Ia terlihat sangat unik karena tidak memiliki lubang untuk menjulurkan kedua kaki.

Diujungnya terdapat ekor yang menyerupai ekor ikan. Baju renang tersebut dikenal dengan sebutan baju renang Mermaid atau Putri Duyung.

BACA JUGA: Rencana Bangun Bandara di Kediri Masih Dievaluasi

Baju renang ini tengah booming di kalangan fashion Indonesia. Tentu masih belum lupa dengan sinetron Mermaid in Love yang pernah tayag di salah satu stasiun TV swasta. Sinetron ini sangat booming pada masanya. Maka tak heran, jika pakaian yang dikenakan sang artis sebagai Putri Duyung itu pun ikut melejit.

"Booming awalnya di Bandung,” aku Romi Hadiat, penjual baju renang Mermaid itu pada Lombok Post (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Wika Sebar Dividen Rp 303,55 miliar

Remaja kelahiran 2001 ini mulai menuturkan kisahnya berjualan baju renang Mermaid tersebut. Ia datang mengadu nasib ke Mataram sejak awal 2016 lalu. Sebelumnya ia hanya berjualan baju biasa. Hal itu dilakoninya hingga akhir tahun.

Namun belakangan, ia melihat perkembangan minat terhadap baju renang Mermaid di Bandung yang melejit. Namun di Mataram hal ini justru belum ada.

Ia pun kemudian memberanikan diri berpindah usaha. Akhirnya ia berjualan baju renang tersebut. Ia mulai berjualan di sekitar Mayura. "Saya yang bawa pertama ke Mataram,” ungkapnya

Pria asal Bandung ini mengatakan, keputusannya ini jelas langkah yang benar. Sebab keuntungan dari bisnis ini tidak tanggung-tanggung. Pada saat awal berjualan, baju mermaid ini langsung nge-trend di Mataram. Dalam sehari, dirinya bisa menjual 40 pcs baju dengan harga Rp 120 ribu.

“Omzetnya bisa sampai sejuta lebih sehari,” ujarnya.

Remaja yang akrab disapa Romi tersebut mengambil barang langsung dari pusat pembuatnya di daerah Bandung. Ia mengambil barang dalam sistem per partai. Artinya ia harus tetap menerima apapun kondisi barang. "Kadang ada yang bolong,” tukasnya.

Ukuran yang diambilnya kisaran untuk usia 2 tahun sampai 12 tahun, tapi tidak jarang ia juga sering menambahkan stock untuk orang dewasa.

Omzet yang ia dapatkan dari berjualan baju mermaid ini ia mengaku bisa mencapai Rp 30 juta perbulannya. "Ada dua jenis kain yang kita jual, spandek leging dan kain khusus mermaid,” jelasnya.

Saat ini, ia membuka jualan di lima lokasi. Di Rembiga, Mayura, Abiantubuh, Ampenan dan di dekat Polda NTB. Ia kini berjualan bersama lima rekannya.
Saat ini, Romi mengaku omzetnya sudah agak menurun. Hal ini dikarenakan sudah banyak yang berjualan baju tersebut. "Harganya pun sudah turun menjadi 80 hingga 85 ribu per biji,” pungkasnya.

Tapi, itu bukan berarti ia rugi. Sebab, baju renang ini masih cukup diminati masyarakat Kota Mataram. Bahkan beberapa pembeli juga berasal dari luar, seperti Lombok Barat, Lombok Tengah hingga Lombok Timur. "Bisa juga dipakai di laut tapi asal jago berenang,” tandasnya.(*/r5)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Produk UKM Binaan LLP-KUKM Tembus Pasar Korea


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler