jpnn.com - JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjenguk Ketua RT bernama Dayat yang menjadi korban pemukulan pada saat dirinya melakukan blusukan di Jalan Ayub, Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (2/11). Dayat dirawat di RS Siloam Kebon Jeruk.
Ahok mendatangi RS Siloam setelah melakukan blusukan di Gang Langgar 2 RT 13 RW 08, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (3/11). Menurut Ahok, kondisi Dayat tidak terlalu mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Menyejukkan, Pasukan Asmaul Husna Didoakan Berangkat Haji, Aamiin..
"Hasil scannya kata dokter tidak begitu mengkhawatirkan lah. Mungkin kalau enggak ada masalah, besok bisa pulang," kata Ahok di RS Siloam.
Ketika Ahok melakukan blusukan di Kebon Jeruk, puluhan orang mendemo mantan Bupati Belitung Timur itu. Aksi ini dilakukan berkaitan dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
BACA JUGA: Mahasiswa Muhammadiya juga Pastikan Ikut Aksi 4 November
Ahok menjelaskan, Dayat dikeroyok oleh 12 orang. Para pendemo menyebut Dayat sebagai Ketua RT yang enggak benar. Menurut dia, Dayat digebukin oleh orang yang bukan berasal dari lingkungan tempat tinggalnya.
"Jadi waktu saya pergi, rombongan ini enggak terima lalu tanya siapa tuan rumahnya? Dicarilah Ketua RT ini. Dia mengatakan saya harus terima dong. Kampanye kan memang bebas terdaftar di KPU kok. Lalu dia digebukin. Dia (Dayat) udah tahu. Dia kenalin orangnya kok. Bukan warga sana," ucap Ahok.
BACA JUGA: Tenang..Begini Cara Pasukan Asmaul Husna Bertugas saat Demo 4/11
Ahok menyayangkan tindakan kekerasan itu. Ia mengingatkan agar tidak boleh takut menghadapi tekanan-tekanan premanisme seperti itu.
"Ini negara demokrasi, ini negara hukum, negara berdaulat, kita ada aparat, semua ditegakan," ungkap Ahok.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi 4 November, KCJ Tambah Personel Keamanan di 8 Stasiun
Redaktur : Tim Redaksi