jpnn.com - Tesla telah memantapkan untuk mengembangkan baterai mobil listrik secara mandiri setelah mengakuisisi salah satu perusahaan asal Kanada, Hibar System.
Hibar System merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur baterai secara otomatis untuk kendaraan listrik, laptop dan produk serupa.
BACA JUGA: Tesla Model 3 Jadi Mobil Listrik ke-2 Diganjar Top Safety Pick Award
Hibar System juga bekerja pada sistem produksi baterai lithium-ion berkecepatan tinggi. Tidak pasti kapan pembelian tersebut dilakukan, tetapi Tesla hanya mendaftarkan Hibar sebagai anak perusahaan pada tanggal 2 Oktober lalu.
Hibar bukan perusahaan pertama yang dicaplok oleh Tesla. Sebelumnya, merek otomotif Amerika Serikat itu juga mengakuisisi Maxwell, sebuah perusahaan California yang telah mengembangkan elektroda ion lithium generasi baru.
BACA JUGA: Menhub Budi Minta 1.000 Taksi Listrik Segera Beroperasi, Keren! Ada Tesla Model X
Selain itu, Tesla juga membuat perjanjian penelitian selama lima tahun dengan pemimpin pengembangan Kanada Jeff Dahn yang mungkin membuahkan hasil.
CEO Tesla, Elon Musk mengatakan, Tesla membuat langkah menuju jutaan km baterai, dan tim Dahn menerbitkan sebuah makalah pada September yang menunjukkan baterai dengan rentang hidup yang begitu panjang.
BACA JUGA: Tesla Akan Instal Gim Balapan di Mobil yang Terhubung ke Setir dan Rem
"Kami telah mengisyaratkan produksi sel baterai internal untuk sementara waktu, ini menjelaskan niat ke depannya," kata Musk seperti dilansir Engadget, Senin (7/10).
Akuisisi yang dilakukan Tesla telah menunjukkan bahwa Tesla berharap untuk mempercepat produksi sel baterai dengan mengambil banyak tim. Meskipun Tesla tidak akan melupakan pamasok seperti Panasonic dan LG Chem dalam waktu dekat, sudah jelas perusahaan ingin mengambil kendali yang lebih besar atas nasibnya sendiri.
Langkah ini bisa dibilang wajib, pasalnya persaingan baru dari Porsche dan lainnya sudah mempunyai baterai khusus yang memiliki kinerja lebih baik. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian