Usai Nonton Film Dewasa, Ardiansyah Datangi Bu Yuyun, Lantas Terjadi Peristiwa Biadab

Jumat, 10 Juli 2020 – 23:22 WIB
Guru SD bernama Efriza Yuniar alias Yuyun, 50, di Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, tewas dibunuh mantan murid sendiri. Foto: repro/sumeks.co

jpnn.com, BANYUASIN - Ardiansyah, 18, pelaku dugaan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang Guru SD bernama Efriza Yuniar alias Yuyun, 50, di Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, telah ditangkap polisi, Kamis (9/7/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Pelakunya adalah mantan anak murid korban saat masih duduk di SD 11 Muara Telang.

BACA JUGA: Inilah Motif Mantan Murid yang Menghabisi Nyawa Bu Guru, Benar-benar Mengejutkan

Kapolsek Muara Telang, Iptu Gunawan Saheri mengatakan, rumah pelaku tak jauh dari rumah korban.

“Pelaku ternyata mantan murid korban saat masih duduk di SD,” terangnya. Pelaku juga mengakui aksi nekat dan sadisnya itu dilakukan seorang diri.

BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan Guru SD yang Tewas dalam Ember Ditangkap, Tak Disangka, Ternyata...

“Pelaku tiba-tiba datang menemui korban setelah menonton film begituan. Masuk diam-diam ke rumah dan mengintip korban yang sedang mandi. Pelaku sembunyi di balik kulkas.”

“Ketika korban keluar kamar mandi, pelaku langsung mencekik leher korban. Bahkan korban langsung pingsan dan dibawa pelaku ke ruang tamu,” beber Kapolsek Muara Telang, Iptu Gunawan Sahera SH, yang ditemui saat pemakaman korban.

BACA JUGA: Viral, Istri Sah Hamil Pergoki Suami Selingkuh dengan Perempuan Lain di Kamar Indekos

Korban sempat teriak minta tolong dan pelaku langsung menyumpal mulut korban dengan kain dan leher korban diikat dengan ikat pinggang, kabel charger dan tali rapia.

“Korban tewas akibat jeratan dan dibawa ke dapur dan dimasukkan ke dalam ember plastik. Pelaku menutup mayat korban dengan kain seprai terikat tali rafia,” beber Kapolsek.

Dia menambahkan, korban menyimpan dendam dengan korban karena sering ditegur pada saat masih menjadi anak murid.

“Pelaku juga dendam dengan korban, karena waktu SD menjadi anak murid korban sering ditegur korban. Pelaku ini juga sudah dikenal nakal dan sudah dua kali mencuri di rumah korban,” tukas Gunawan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Ginanjar, Kamis (9/7/2020), mengatakan pelaku yang merupakan mantan murid korban itu memang mengakui membunuh korban karena dendam.

Pelaku beralasan karena sering ditegur korban saat masih duduk dibangku sekolah SD. Namun, pihaknya tidak berhenti sampai di sana.

Korban sendiri ditemukan tewas dengan posisi tanpa busana, tangan diikat, dan dimasukkan dalam ember plastik. Polisi juga menemukan bercak cairan yang diduga sperma di tubuh korban.

“Identifikasi sementara sperma. Dugaan diperkosa dan kemudian dibunuh, namun kami mendalami motif-motif lain,” ungkap Ginanjar.

Korban yang juga penjaga pustaka sekolah ini diketahui seorang janda dan tinggal seorang diri sejak 10 tahun.

Sebelum ditemukan, korban sempat dicari salah satu rekannya karena kunci sekolah dipegang korban.

Keberadaan korban sempat ditanyakan kepada Haris, kepala tukang rumah dinas guru SD.

Lalu kunci rumah korban ditemukan tersimpan di laci meja di depan rumah korban. Sekitar pukul 09.00 WIB, rekan-rekan korban masuk ke dalam rumah yang bersampingan dengan sekolah.

“Kami cek di kamar dan dapur tidak ada. Lalu kami kembali ke sekolah kembali bekerja,” terang Haris.

Awalnya dia dan rekan korban lainnya tidak curiga, karena keadaan dalam rumah korban tidak ada yang berantakan.

Karena penasaran, sekitar pukul 10.00 WIB kembali mengecek ke dalam rumah hingga ke dalam kamar mandi dan melihat ada sesuatu mencurigakan di dalam ember plastik ukuran besar.

Setelah ember dipegang, saksi yang melihat tubuh korban langsung menjerit sekeras-kerasnya. Posisi kepala korban berada di bagian bawah, kondisi telanjang dengan dibungkus seprai, tangan diikat, dan ditutup pakai karpet yang terikat tali rapia.

Kejadian ini langsung dilaporkan ke pihak berwajib dan aparat desa setempat. Sementara itu, M Gani, kakak korban mengatakan, mendapat kabar dari temannya yang mengajar di SD tersebut.

“Memang dia (korban) dia tinggal sendiri karena sudah cerai dengan suaminya dan saya yakin sekali kalau dia dibunuh,” ungkap Gani.

Dirinya berharap agar pelaku bisa ditangkap polisi. “Sungguh tidak manusiawi. Mudah-mudahan polisi berhasil menangkap pelakunya,” katanya saat ditemui di RS Bhayangkara, Kamis (9/7/2020) malam.

Seperti diketahui, korban merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), berstatus sebagai guru SD 11 Muara Telang, Desa Marga Rahayu, Kecamatan Muara Telang, Banyuasin.

BACA JUGA: Kombes Pol Anom Setyadji: Silakan Pilih, Menyerahkan Diri Atau Ditindak Tegas

Korban ditemukan tewas di rumah dinas yang berada di komplek sekolah, Kamis (9/7/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.(dho)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler