Usai Ribut Jarak Jauh dengan Istri, Musiam Gantung Diri

Senin, 18 September 2017 – 15:17 WIB
Tim gabungan mengevakuasi jasad Musiam di sebuah workshop alat berat di Jalan MT Haryono RT 16, Balikpapan. Foto: RIDHUAN/KALTIM POST

jpnn.com, BALIKPAPAN - Musiam, 22, pekerja di sebuah workshop alat berat di Jalan MT Haryono RT 16, Balikpapan, Kaltim, tewas gantung diri di ruangan yang biasa digunakan untuk gudang, kemarin.

Musiam merupakan pegawai baru di workshop itu. "Baru dua hari tiba dari lokasi," ujar seorang penjaga workshop yang enggan bercerita banyak soal penemuan jasad Musiam.

BACA JUGA: Sama-sama Depresi, Gede dan Putu Pilih Gantung Diri

Dari keterangan Babinsa dari Koramil 0905-01 Sertu Budiono yang pertama kali tiba di lokasi kejadian, jasad Musiam ditemukan tergantung sekira pukul 16.00 Wita. Yang pertama kali menemukan adalah rekan korban bernama Hasan.

"Korban ditemukan tergantung oleh rekannya. Yang saat itu keliling workshop untuk melakukan kontrol. Namun dia kaget ketika membuka pintu gudang, ada korban tergantung seutas tali tampar biru. Saudara Hasan kemudian memanggil rekannya Mono, kemudian saya dihubungi," terang Budiono.

BACA JUGA: Agus Gantung Diri karena Sering Dimarahi

Dari keterangan rekan korban, sebelum ditemukan tewas tergantung, Musiam yang bekerja sebagai operator alat berat itu sedang melakukan hubungan telepon dengan seseorang sekira pukul 10.00 Wita.

Kemungkinan yang ditelepon adalah seorang perempuan. Namun, dari yang didengar para pekerja, pembicaraan telepon tersebut bukanlah pembicaraan yang baik.

BACA JUGA: Karyawati Gantung Diri Dalam Kantor

"Di telepon, korban terlibat perdebatan. Dari informasi rekannya, kemungkinan itu istrinya. Dia pun masih terlihat sekira pukul 13.00 Wita. Mengobrol dengan rekannya. Tetapi setelah itu suasana hening hingga korban ditemukan,” tambahnya.

Musiam sendiri bukan warga Balikpapan. Melainkan warga Banyu Urip RT 010, RW 002, Kwadungan, Kalikajar, Wonosobo, Jawa Tengah.

Hasan yang pertama kali menemukan korban tidak menyangka akan menemukan rekannya dalam posisi tergantung. Dia saat itu baru saja selesai mengelas baket ekskavator di workshop.

"Perasaan saya enggak enak. Kemudian pekerjaan las itu saya serahkan ke paman. Saya keliling mengecek gudang kosong, pas masuk saya lihat sebelah kanan tidak ada apa-apa. Saat masuk ke dalam lagi saya lihat sebelah kiri ada korban tergantung," terang Hasan saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Melihat korban tergantung, saksi pun langsung lari ke luar dan teriak minta tolong. Mendengar teriakan saksi, para pekerja di workshop tersebut kemudian berdatangan.

Setelah melaporkan ke atasan para pekerja, kemudian pihaknya menghubungi kepolisian.

"Korban ini baru datang, dua hari di workshop. Dia dari lokasi di Berau," ujar para saksi Aprianus (28), dibenarkan Turyono (30) yang turut dimintai keterangan.

Diketahui, korban bekerja dengan H Kowi sejak usai Idulfitri, lalu. Di Balikpapan, dia tidak memiliki keluarga. Keluarga korban diketahui berada di Kalimantan Tengah.

Usai dilakukan olah tempat kejadian perkara, jasad korban langsung dievakuasi oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Info Bencana, Koramil, kepolisian dan sejumlah unsur lainnya, ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD).

Sampai tadi malam, pihak kepolisian belum dapat memastikan apa penyebab korban nekat melakukan aksi gantung diri. (*/rdh/rsh/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaget, Ibu Histeris Lihat Anak Tergantung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler