JAKARTA - Universitas Trisakti (Usakti) membantu orang tua korban tragedi 12 Mei 1998. Pemberian bantuan berupa rumah ini disertai dengan dengan peringatan meninggalnya Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie ketika gerakan reformasi pecah yang ditandai dengan jatunya rezim Soeharto.
Rektor Universitas Trisakti Thobi Muthis mengatakan setiap orang tua korban mendapatkan masing-masing satu unit rumah. Letaknya di daerah Nagrak, Sukaraja, Bogor.
“Ini merupakan buah tangan dari kami, karena para pahlawan reformasi tersebut telah menjadi martir demi terciptanya era reformasi, Kita harapkan agar reformasi ini menghasilkan kebajikan yang lebih baik bagi rakyatnya,” kata Thobi Muthis di Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta (12/5).
Dalam acara peringatan yang di awali dengan pengibaran bendera setengah tiang dihadiri Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam dan ratusan civitas akademika Trisakti yang terdiri dari para dosen, karyawan, pengurus/fungsionaris organisasi mahasiswa ini, orang tua dari korban Tragedi Trisakti juga mendapatkan masing-masing dana sebesar 15 juta rupiah dari Ikatan Alumni Universitas Trisakti.
Wakil Ketua Umum I Ikatan Alumni Universitas Trisakti Bahder Irianto Sitepu menyebutkan bahwa dana tersebut adalah hasil dari beberapa event yang diadakan oleh Ikatan Alumni, “Ini merupakan bentuk partisipasi dan ungkapan tali hati pada keluarga korban tragedi 1998 silam, bantuan ini bukan yang pertama dan terakhir, kami telah berkomitmen untuk terus memperhatikan keluarga korban tragedi tersebut, terutama terhadap kesejahteraannya," katanya.
Ibunda Elang Mulia Lesmana, Hira Teti mengungkapkan rasa bersyukurnya dengan perhatian yang diberikan oleh Usakti. Kata dua, Rektor Usakti yang sangat bijak dan begitu perhatian terhadap dirinya walaupun kasus ini belum tuntas dari pemerintah,
“Jika ditanya harapan, terlalu hampa rasanya, karena pemerintah tidak juga menyelesaikan kasus ini dari tahun ke tahun, kami hanya berpegang kepada Trisakti yang selalu mensuport kami dalam segala hal, terutama pak Rektor,” ujarnya.
Seskab Dipo Alam yang hadir mewakili pemerintah, menyampaikan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai penghormatan serta rasa bangga kepada keluarga besar pahlawan reformasi. Presiden SBY sendiri telah menganugerahi keempat mahasiswa Trisakti yang gugur dengan gelar Pahlawan Reformasi.
“Saya menyampaikan kepada keluarga pejuang reformasi, bahwa Saya menyampaikan salam dari Bapak Presiden dan Ibu Negara. Yg paling penting adalah kita tidak boleh lupa perjuangan mereka yg membawa indonesia menikmati demokrasi dan reformasi ini,” pungkasnya. (awa/jpnn)
Rektor Universitas Trisakti Thobi Muthis mengatakan setiap orang tua korban mendapatkan masing-masing satu unit rumah. Letaknya di daerah Nagrak, Sukaraja, Bogor.
“Ini merupakan buah tangan dari kami, karena para pahlawan reformasi tersebut telah menjadi martir demi terciptanya era reformasi, Kita harapkan agar reformasi ini menghasilkan kebajikan yang lebih baik bagi rakyatnya,” kata Thobi Muthis di Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta (12/5).
Dalam acara peringatan yang di awali dengan pengibaran bendera setengah tiang dihadiri Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam dan ratusan civitas akademika Trisakti yang terdiri dari para dosen, karyawan, pengurus/fungsionaris organisasi mahasiswa ini, orang tua dari korban Tragedi Trisakti juga mendapatkan masing-masing dana sebesar 15 juta rupiah dari Ikatan Alumni Universitas Trisakti.
Wakil Ketua Umum I Ikatan Alumni Universitas Trisakti Bahder Irianto Sitepu menyebutkan bahwa dana tersebut adalah hasil dari beberapa event yang diadakan oleh Ikatan Alumni, “Ini merupakan bentuk partisipasi dan ungkapan tali hati pada keluarga korban tragedi 1998 silam, bantuan ini bukan yang pertama dan terakhir, kami telah berkomitmen untuk terus memperhatikan keluarga korban tragedi tersebut, terutama terhadap kesejahteraannya," katanya.
Ibunda Elang Mulia Lesmana, Hira Teti mengungkapkan rasa bersyukurnya dengan perhatian yang diberikan oleh Usakti. Kata dua, Rektor Usakti yang sangat bijak dan begitu perhatian terhadap dirinya walaupun kasus ini belum tuntas dari pemerintah,
“Jika ditanya harapan, terlalu hampa rasanya, karena pemerintah tidak juga menyelesaikan kasus ini dari tahun ke tahun, kami hanya berpegang kepada Trisakti yang selalu mensuport kami dalam segala hal, terutama pak Rektor,” ujarnya.
Seskab Dipo Alam yang hadir mewakili pemerintah, menyampaikan pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai penghormatan serta rasa bangga kepada keluarga besar pahlawan reformasi. Presiden SBY sendiri telah menganugerahi keempat mahasiswa Trisakti yang gugur dengan gelar Pahlawan Reformasi.
“Saya menyampaikan kepada keluarga pejuang reformasi, bahwa Saya menyampaikan salam dari Bapak Presiden dan Ibu Negara. Yg paling penting adalah kita tidak boleh lupa perjuangan mereka yg membawa indonesia menikmati demokrasi dan reformasi ini,” pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perludem Prediksi Ada Capres Perempuan Selain Mega
Redaktur : Tim Redaksi