USD Makin Menjanjikan, Rupiah Hari Ini Ambrol

Jumat, 30 Juni 2023 – 11:48 WIB
Ekspektasi dan prospek suku bunga The Fed bikin nilai tukar atau kurs rupiah hari ini ambrol. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ekspektasi dan prospek suku bunga The Fed bikin nilai tukar atau kurs rupiah hari ini ambrol.

Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan pelemahan rupiah terhadap USD terjadi seusai pernyataan Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed) Jerome Powell yang hawkish.

BACA JUGA: USD Sudah Tembus Rp 15 Ribu, Rupiah Hari Ini Masih Berpotensi Makin Ambyar

"Powell melihat inflasi tidak akan mencapai target 2 persen hingga 2025," ujar Lukman Leong, di Jakarta, Jumat.

Lukman menegaskan untuk saat ini The Fed terlihat akan terus hawkish hingga akhir tahun.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Moncer Ditopang Surplus NPI 2022 yang Memuaskan

Penguatan USD juga dipengaruhi data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan serta revisi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I/2023 AS dari awalnya 1,3 persen menjadi 2,0 persen yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat.

"The Fed melihat hal ini dipicu oleh permintaan yang kuat dan menyebabkan inflasi tetap bertahan tinggi," kata Lukman.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah mengalami pelemahan 52 poin atau 0,35 persen menjadi Rp 15.045 per USD dari sebelumnya Rp 14.993 per USD.

USD naik terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mendapat dukungan dari pembacaan PDB dan data tenaga kerja yang kuat, yang memberikan Federal Reserve kemungkinan pijakan untuk terus menaikkan suku bunganya.

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, meningkat 0,42 persen menjadi 103,3432 pada akhir perdagangan, naik ke level tertinggi dua minggu.

Klaim pengangguran awal mingguan AS minggu lalu turun sebesar 26.000 klaim menjadi 239.000 klaim yang disesuaikan secara musiman, penurunan terbesar dalam 20 bulan dan di bawah ekspektasi 265.000 klaim oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Ketua The Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa Fed kemungkinan akan melanjutkan jalur kenaikan suku bunganya setelah jeda awal bulan ini pada saat berbicara di acara yang diselenggarakan oleh bank sentral Spanyol pada Kamis (29/6),

Selain itu, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada Kamis (29/6) bahwa Fed harus menaikkan suku bunga jika pertumbuhan harga-harga menjauh dari target, atau ekspektasi inflasi mulai bergerak dengan "cara yang sulit".(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler