jpnn.com - jpnn.com - Gereja Katedral merupakan induk dari setiap Keuskupan. Sedangkan Katedral Santa Maria merupakan pusat pelayanan untuk gereja-gereja Katolik wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu.
Hal tersebut diungkapkan Uskup Keuskupan Agung Palembang (KaPal), Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ dalam kotbahnya saat Perayaan Ekaristi peletakan batu pertama pembangunan Gereja Katedral St. Maria Palembang, Kamis (16/2) lalu.
BACA JUGA: Prajurit TNI di Afrika Bantu Perbaiki Gereja
“Katedral bukan hanya gedung saja melainkan imannya untuk umat maupun masyarakat. Katedral merupakan Gereja yang peduli bagi yang membutuhkan serta menerima perbedaan di antara masyarakat dan dalam Gereja merupakan simbol Allah yang menyertai umat di dunia,” ungkap Uskup Agung Palembang seperti rilis diterima Minggu (19/2).
Uskup juga mengatakan bahwa walau kecil namun indah, Gereja Katedral banyak mempunyai sejarah dan saat ini bukan bermaksud mengganti yang kecil menjadi yang besar serta dalam rencana pembangunan Gereja yang baru, Ia menginginkan agar Tuhan menyertai baik secara eksternal maupun internal.
BACA JUGA: Harapan Menteri Agama Saat Buka Sidang MPL PGI
“Sudah lama kita mendambakan renovasi Katedral yang lama menjadi yang baru. Duta vatikan pun juga mengatakan bahwa Gereja Katedral ini masih kecil, karena Katedral merupakan inti dari semua gereja sebab di katedral adalah sarana pusat dari semua kegiatan dan pelayanan Gereja di Keuskupan,” katanya.
Ia menambahkan batu pertama ini sebagai simbol iman umat Katolik yang ada di Keuskupan Palembang. Sebab iman merupakan dasar hidup umat Kristiani.
BACA JUGA: Kamu Tidur dengan Wanita Lain, tapi Tidak Bisa Puaskan Aku di Ranjang
“Ketika kita ingin mendirikan katedral ini harus di atas iman yang teguh, semoga menjadi tanda di atas segalanya. Hendaknya bangunan yang besar ini menjadi rendah hati. Gereja yang dibangun dengan kerendahan hati menjadi batu penjuru bagi umat dan masyarakat untuk pelayanan,” ujar Mgr Aloysius Sudarso.
Sekilas informasi, Gereja Katedral Santa Maria berdiri tanggal 1 Oktober 1941 oleh Mgr. H. M. Mekkelholt, SCJ menjadi prefekturnya. Beliau menjadi Vikaris Apostolik pertama dan diangkat menjadi Uskup Palembang oleh Paus Pius XII.
Pada perayaan syukur peletakan batu pertama pembangunan Gereja St. Maria Palembang dihadiri oleh lebih kurang 800 umat Kristiani serta tamu undangan yang diawali dengan Perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Uskup Agung Palembang Mgr Aloysius Sudarso SCJ serta dijaga oleh pihak keamanan dari Polda Sumatera Selatan, Dinas Perhubungan dan TNI.
Setelah Perayaan Ekaristi berlangsung, dilanjutkan dengan acara peletakan batu pertama oleh Mgr Aloysius Sudarso SCJ. Dalam acara peletakan batu pertama, turut hadir pula Gubernur Sumatera Selatan H. Alex Noerdin dan dilanjutkan dengan ramah tamah.
RD Simon Margono, Pastor Paroki Gereja Katedral St. Maria mengucapkan terima kasih kepada semua umat dan undangan yang berkenan hadir dalam acara peletakan batu pertama.
“Kami mengucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Semoga proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar seturut bimbingan dari Roh Kudus dan bantuan dari Bapak Ibu sekalian,” ungkapnya.(*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich