Usulkan John Kerry jadi Calon Menlu Pengganti Hillary

Minggu, 23 Desember 2012 – 07:28 WIB
John Kerry. Foto: The Telegraph
WASHINGTON - Menjelang pelantikannya lagi sebagai presiden terpilih Amerika Serikat (AS) pada Januari tahun depan, Barack Obama terus menyiapkan kabinet barunya. Jumat lalu (21/12) waktu setempat atau kemarin WIB (22/12) presiden dari Partai Demokrat itu menunjuk sosok yang dianggap tepat untuk menggantikan Hillary Rodham Clinton sebagai menteri luar negeri (menlu).
 
Obama menominasikan Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS John Kerry, 69. Senator senior itu adalah mantan calon presiden (capres) dari Partai Demokrat dalam pilpres AS pada 2004. Namun, Kerry yang berpasangan dengan Senator John Edwards (cawapres) ketika itu kalah dari George Walker Bush, capres Republik.
 
Kerry diajukan setelah kandidat pilihan Obama, Susan Rice, memuturkan untuk mengundurkan diri. Duta besar (Dubes) untuk PBB itu menjadi sorotan luas menyusul komentarnya terkait insiden serangan atas Konsulat AS di Benghazi, Libya, pada 11 September lalu. Nama Kerry pun akan diajukan ke Kongres AS untuk mendapat persetujuan.
 
Dalam pidatonya, Obama menyebut Kerry sebagai sosok dan pilihan sempurna untuk mengawal diplomasi AS dalam periode empat tahun kedua pemerintahannya. "Sepanjang hidupnya, John telah menyiapkan dirinya untuk posisi ini," ujar Obama didampingi Kerry saat memberikan keterangan pers di Roosevelt Room, Gedung Putih. Wakil Presiden Joe Biden dan istri Kerry, Tereza Heinz, juga hadir dalam acara tersebut.
 
"Selama bertahun-tahun, John mendapat penghormatan dan kepercayaan dari para pemimpin dunia. Dia tidak perlu banyak belajar untuk menjalankan tugas barunya," tutur Obama.

"Saya pikir, cukup adil untuk mengatakan bahwa hanya sedikit orang yang sangat paham dengan kebijakan luar negeri kita, seperti kepahaman seorang presiden atau perdana menteri. Itulah John Kerry. Karena itu pulalah, menjadi pilihan sempurna menunjuk dia untuk mengawal kebijakan luar negeri AS beberapa tahun ke depan," lanjut Obama.
 
Obama juga memberikan penghormatan kepada mantan Menlu Hillary Rodham Clinton. "Beliau telah memainkan peran terpenting dalam mengawal Amerika di panggung dunia," pujinya.
 
Bapak dua putri itu lantas menambahkan bahwa Hillary sebetulnya sangat ingin hadir dalam pengumuman nominasi Kerry sebagai menlu. Tapi, saat ini istri mantan Presiden Bill Clinton tersebut masih berusaha untuk menyembuhkan penyakit perut akibat virus yang dideritanya. Penyakit itu telah membuat ibunda Chelsea Clinton itu lemas sehingga berhalangan hadir.
 
Meski begitu, Obama menyatakan bahwa dirinya sudah bicara dengan Hillary sebelumnya. "Dia tetap semangat," ucapnya.  
 
Kerry punya peran penting mengenalkan kebijakan luar negeri Obama selama empat tahun terakhir. Di Kongres, Kerry secara gigih memperjuangkan prioritas disepakatinya perjanjian tentang kontrol senjata nuklir dengan Rusia, New START.
 
Politikus senior Partai Demokrat juga telah menjalankan misi penting di luar negeri. Dia berkunjung ke Syria pada 2009 untuk mengambil tindakan terhadap Presiden Bashar al-Assad. Senator AS dari Negara Bagian Massachusetts itu juga pernah berkunjung ke Afghanistan maupun Pakistan beberapa kali untuk menjembatani krisis diplomatik kedua negara tetangga. Beberapa kali, Kerry juga melaksanakan tugas dari pemerintah AS, seperti intervensi di Libya.
 
"Saya kagum pada kemampuan dan bakat diplomasinya dalam beberapa isu penting," ungkap Obama. "Dan pada masing-masing isu itu, dia telah menjalankannya dengan sangat baik," tambah Obama.
 
Kerry akan menjadi menlu AS pertama yang berasal dari kaum pria dan kulit putih selama beberapa tahun terakhir. Tiga menlu pada periode sebelumnya adalah perempuan (Clinton, Condoleeza Rice, dan Madeleine Albright) serta pria berkulit hitam (Colin Powell).
 
Tokoh kelahiran Aurora, Negara Bagian Colorado, itu selama lima periode terakhir telah menghabiskan karirnya di Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS. Bahkan, pada periode keenam jabatannya, dia menduduki posisi ketua komite. (AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mereka yang Pernah Meramal Kiamat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler