Usulkan Tes DNA Capres demi 2019 Ganti Presiden

Senin, 13 Agustus 2018 – 16:16 WIB
Ir. Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin usai melakukan tes kesehatan, di RSPAD, Jakarta, Minggu (12/8/2018). Foto: Charlie Lopulua/INDOPOS/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyarankan uji DNA jadi bagian tes kesehatan calon presiden dan wakil presiden. Usul nyeleneh itu dilontarkannya demi menyukseskan misi ganti presiden pada 2019.

Melalui akun twitternya @LawanPoLitikJKW, Ferdinand menerangkan, tes DNA untuk mengetahui track record dari capres dan cawapres yang akan datang.

BACA JUGA: Pilpres 2019: Prabowo Susah Tidur Sebelum Tes Kesehatan

Tak hanya track record saja, Ferdinand juga menerangkan jika tes DNA berguna mengungkap potensi penyakit seseorang di masa datang.

"Test DNA itu berguna juga untuk mengetahui potensi penyakit yang mungkin akan diderita seseorang pada masa akan datang," usulnya.

BACA JUGA: Prabowo Menang Polling Pilpres 2019, Itu Tanda Jokowi..

Dia pun meminta kepada tim pendukung salah satu calon agar tidak baper dengan usulan yang diucapkan dalam akun twitternya. "Para Pendukung Pak Jokowi tidak perlu gelisah dengan usulan saya."

Mengetahui twittnya mengundang pro dan kontra, Ferdinand mengucapkan uneg-unegnya. Kata dia, hanya terjadi di Indonesia di mana usul test DNA ditanggapi dengan caci maki dan sumpah serapah oleh kelompok pendukung status quo.

BACA JUGA: Diperiksa 12 Jam, Pak Jokowi dan Kiai Maruf Mengaku Sehat

"Mengapa mereka segitu marahnya dengan usul test DNA? Bukankah itu ilmu kedokteran? Salahnya apa? Saya jadi bingung. Dosakah itu?" tanya dia.

Uneg-uneg yang dia curahkan nyatanya semakin kencang diprotes warganet. Tak mau berpolemik lebih lama, dia pun mengucapkan permintaan maafnya.

"Kepada pendukung Pak Jokowi, maafkan saya jika twit saya membuat kalian kesal, benci, marah atau bahkan jadi tidak nyenyak tidur. Sekali lagi maafkan saya, tidak bermak­sud menbuat kalian marah. Niat saya cuma #2019GantiPresiden. Sungguh itu niat suci untuk Indonesia yang baik," ucapnya.

Permintaan maaf Ferdinand rupanya tak digubris warganet. Netizen tetap melancar­kan kritikan dan bullyannya. Seperti akun @Nyahowae1 yang menganggap usulan Ferdinand tak bermutu.

"Yth, @LawanPoLitikJKW usulan-usulan anda tidak bermutu. Saya perhatikan ucapan anda hanya kebencian, padahal, kita umat Islam dilarang membenci siapa pun. Seperti anda usul test DNA juga usulan yang sangat konyol. Coba anda usulkan bagi capres/ cawapres muslim diusulkan test baca Al Qur'an," kritiknya.

Kritikan juga diungkapkan akun @dzulfiQarSyukur. Bahkan, dia menyarankan kepada Ferdinand agar tes kejiwaan. "Saya sarankan @LawanPoLitikJKW untuk tes kejiwaan ju­ga..! Sangat disayangkan Partai Demokrat pu­nya kader yang seperti ini," sarannya telak.

Akun @siandarasi menganggap usulan tes DNA memperlihatkan jika Ferdinand hanya nyinyir kepada Capres tertentu. "Makin ngawur, bagi saya nggak peduli mau dari planet mana pun, selama bisa membuat Indonesia berjaya itulah yang harus didukung, bukan yang hanya sekadar bisa nyinyir," tulisnya.

Lebih monohok, akun @LelembutNaga menilai jika pengurus Partai Demokrat ini sudah kehilangan akal sehatnya sehingga apapun dikomentari. "Saya mulai berpikir jangan-jangan Ferdinan ini sudah mulai stres karena omongannya sudah ngawur dan tidak objektif," kritik dia.

Selanjutnya, akun @cepatkali menuliskan tes DNA hanya usulan ngawur. "Gak usah pake tes DNA semua juga tau kalo dulu ada yang bapaknya diduga korupsi, pemberontak PRRI permesta, mau ditangkap kabur keluar negeri, baru balik pas ganti kekuasaan.. Jelas ada darah pemberontak."

"Ga marah sih cuma "kelewatan" aja cari nafkah sampe gitu-gitu amat, abu-abu, ga jelas disebut siapa yang harus dites DNA, di kampung saya Porsea, orang begini disebut pengecut aja, hadeeh," ujar akun @simkuring­porsea.

Sindiran lebih dalam disampaikan oleh akun @Barnaviers. Dia mengaku aneh dengan sikap Partai Demokrat yang masih mempertahankan Ferdinand. "Ya Allah. Di Demokrat ini orang makin ga mutu. Malu kita," katanya dikuatkan oleh akun @Doel87K. "Ngelihat orang seperti Anda jadi malas pilih kader Demokrat."

Selebihnya, akun @sallydin_d memper­tanyakan figur Ferdinand yang mengusulkan. "Emang kau siapa?? Merasa usulan kau digelisahin orang, sampah koq merasa diperhatikan," tulis dia.

Kendati banyak yang mengkritik, dukun­gan dan pembelaan kepada Ferdinand juga cukup kuat. Akun @konardyusup1 dengan tegas mendukungnya. "Kenapa tes DNA saja susah sekali, ga ada salahnya kan. Ga ada tuh yang mati karena tes DNA," bela dia yang didukung akun @cepatlahbalik. "Setuju! tes DNA untuk mengetes penyakit bakal capres dan cawapres," bela dia.

Lebih lanjut, akun @AlexHPutra juga tak mempermasalahkan adanya tes DNA. "Test DNA berguna untuk cek apakah capres punya genetika pemberontak terhadap NKRI."

"Tes DNA itu bagus, agar tidak ada kecurigaan yang macam-macam. Jadi tidak ada dusta," kata akun @AdenRomeo1.

Begitupun dengan akun @Yuliawati0608 yang menerangkan tes DNA bisa bantu untuk prediksi potensi penyakit yang akan timbul terutama penyakut genetika. "Malah banyak manfaatnya koq. Jangan bodoh karena tidak berilmu," tulis dia.

Sementara itu, selain ada usulan tes DNA, berkembang juga usulan agar tes baca tulis Al-Quran. Usulan itu diungkapkan akun @igiet_doank. "Mantab... Abs itu test baca Al Quran yak.. Gmn setuju?" tulisnya.

Mengenai usulan baca Al-Quran mendapat tanggapan positif. @BSukamdono ikut men­dukung, bahkan diiringi tes bahasa Inggris. "Abis tes baca Quran...test bahasa Inggris..." katanya.

@wisanggeni_11 pun merespons bahwa usulan baca tulis Alquran lebih masuk akal. "Tes baca Alquran lebih masuk akal," ka­tanya.

Sedangkan akun @triescalm mempertanya­kan usulan membaca Alquran bagi capres dan cawapres. "Emang mau bikin negara Islam... Komen koq blunder...." ujarnya. (rakyatmerdeka)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tommy Soeharto Dukung 2019 Ganti Presiden


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler