Usut Cukai Miras Impor Palsu

Minggu, 11 Maret 2012 – 01:43 WIB

MAKASSAR - Laporan beredarnya minuman keras (miras) atau beralkohol impor yang berpita cukai palsu disikapi serius anggota DPRD Makassar. Dewan menilai, tidak mungkin ada miras impor berpita palsu masuk ke Makassar tanpa adanya kerja sama dengan pihak atau oknum tertentu.
   
Sekretaris Komisi A DPRD Makassar, Mustagfir Sabry, mengungkapkan, laporan mengenai beredarnya minuman alkohol berpita cukai palsu harus dijadikan evaluasi bagi Bea Cukai untuk melakukan peningkatan kinerja. Indikasi miras impor berpita cukai palsu masuk ke Makassar, kata dia, menegaskan jika ada hal yang tidak beres dalam pengawasannya.
   
"Bea cukai harus melakukan operasi pasar. Pengawasan harus semakin diperketat. Ini membahayakan bagi masyarakat," ujar Mustagfir di Kantor DPRD Makassar.
   
Persoalan ini, kata Mustagfir, harus diselesaikan oleh Bea Cukai bersama dengan instansi terkait. Selain membahayakan membahayakan, akan muncul implikasi lain akibat alkohol berpita cukai palsu tersebut. Harga, kata dia, tentu saja akan murah. Hal ini juga mengakibatkan mudahnya minuman alkohol ditemukan, padahal tidak semua kalangan bisa mengonsumsinya.
   
"Kita percayakan aparat negara untuk mengatasi hal ini. Peredaran minumal alkohol berpita cukai palsu harus dipantau. Pasti ada jaringannya. Mereka memiliki sistem, sehingga itu harus dibongkar pihak Bea Cukai bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama kepolisian," imbuh Mustagfir.
   
Yang paling dirugikan akibat peredaran minumal beralkohol berpita cukai palsu, kata Mustagfir, adalah masyarakat Indonesia secara luas, dan termasuk Makassar. Dengan memakai pita cukai palsu, maka pemasukan untuk negara dari sektor cukai, hilang. Padahal pita cukai merupakan sumber pendapatan negara. Pendapatan inilah yang selanjutnya dipakai membangun.
   
Mustagfir tak menampik kemungkinan adanya oknum tertentu yang terlibat dalam proses beredarnya minuman beralkohol berpita palsu tersebut, terutama meloloskannya dari pemeriksaan petugas. "Merek minuman beralkohol banyak sekali, sehingga kita khawatir jika banyak yang palsu. Mata rantai sistem peredarannya harus diputus," tandasnya. (zuk/yun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabuk, ABK Hilang Setelah Lompat ke Laut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler