jpnn.com, JAKARTA - Peretasan yang dilakukan kelompok Surabaya Black Hat (SBH) mendapat sorotan. Apalagi pelaku yang merupakan mahasiswa itu meretas situs di luar negeri.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, dalam penanganan kasus itu mereka menggandeng pihak Federal Bureau Investigation (FBI) Amerika Serikat dan Interpol.
BACA JUGA: Mahasiswa Ditangkap FBI, Juara I Lomba Keamanan Jaringan
"Kami kerja sama dengan FBI, Interpol untuk mengembangkan kasus yang sudah ada lebih jauh lagi. Semoga ada hasil nanti kami sampaikan," ujar dia di Mabes Polri, Senin (19/3).
Setyo menuturkan, ada sekitar 44 negara yang menjadi korban peretasan SBH, salah satunya Amerika Serikat. Kelompok ini terbilang canggih lantaran bisa melakukan peretasan ke situs milik FBI.
BACA JUGA: Tiga Mahasiswa Stikom Ditangkap FBI, Mereka Cerdas
Dia menambahkan, Polri membentuk satuan kerja yang terdiri dari Direktorat Tindak Pidana Siber, Direktorat Multimedia dan Direktorat Keamanan Khusus untuk mengawasi perkembangan teknologi yang dipakai para hakcer.
Sebelumnya kelompok SBH telah meretas 600 situs yang tersebar di berbagai negara. Bahkan, dalam aksinya, mereka juga meretas situs milik FBI.
BACA JUGA: Bobol Situs di 44 Negara, Komplotan Surabaya Raup Rp200 Juta
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap tiga tersangka, KSP (21), NA (21), dan ATP (21). Ketika beraksi, pelaku menggunakan SQL injection untuk merusak data base. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Satu Hacker Surabaya Blackhat Ternyata Pelaku Paedofil
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan