Usut Oknum Polisi Penembak Warga Banjarmasin

Rabu, 09 Oktober 2013 – 22:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan tindakan brutal yang dilakukan oknum S, petugas Kepolisian dari Polda Kalimantan Timur yang bertugas di Polsek Muara Komam, Paser Kalimantan Timur. Pasalnya, oknum tersebut menembak Iman (35), warga Jalan Solan RT.01 Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong yang hendak menolong mertuanya.

Saat ditembak, Iman hendak menyelamatkan mertuanya dari kerumunan polisi yang melakukan pengeroyokan. Iman ditembak dari jarak dekat. Beruntung ia tidak sampai tewas.

BACA JUGA: Pilkada Dairi Kembali Bergolak, Satu Tertembak

"Sekarang ini bukan jamannya lagi polisi mengedepankan sikap-sikap arogan dan semena-mena pada masyarakat. Terutama di daerah. Sebab itu kasus penembakan ini tidak bisa ditolerir," ujar Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane saat dihubungi JPNN pada Rabu, (9/10).

Neta menyatakan Divisi Propam Polri harus segera turun tangan menyelesaikan kasus itu. Menurutnya, meski polisi, pelaku harus segera ditahan dan diproses secara hukum.
Selain itu, kata Neta, para polisi yang melakukan pengeroyokan harus turut diproses. Perilaku polisi seperti ini, kata Neta, tidak bisa ditolerir dan akan mengganggu citra Polri.

BACA JUGA: Mukhlis-Genius Dilantik Jadi Wako dan Wawako Pariaman

"Keluarga korban bisa ke Propam Mabes Polri atau ke Kompolnas dan ke Komisi 3 untuk memberi tekanan agar Polda menuntaskan kasus ini," sambung Neta.

Dalam peristiwa ini, Iman tertembak saat berniat menolong sang mertua yang dikeroyok oknum petugas Kepolisian.
Iman yang seorang supir truck ini, diduga ditembak dari jarak dekat oleh oknum petugas Kepolisian dari Polda Kalimantan Timur yang berugas di Polsek Muara Komam, Paser Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Langka, Harga Arak Meroket

Menurut Iman yang ditemui di Rumah Sakit Siaga Banjarmasin pada Selasa (8/10) kemarin, kejadian naas ini bermula saat dirinya yang membawa sebuah truk paling depan beriringan dengan 3 truck lainnya termasuk sang mertua bernama Imus (50) yang berada paling belakang, membawa kayu limbah hasil pembersihan sebuah kebun sawit yang terletak di Desa Binangun Muara Komam, Kamis (3/10) pagi sekitar pukul 04.00 WITA untuk diantar menuju Desa  Solan Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan.

Setelah hampir dua jam lebih perjalanan, iring-iringan 4 truk itu melintas di depan Kantor Mapolsek Muara Komam. Iman dan yang lain bermaksud berhenti untuk melapor akan tetapi belum sempat truk berhenti, mereka dikagetkan oleh bunyi tembakan dari arah depan yang kemudian dari berbagai arah.

"Saya kaget, tiba-tiba dari arah muka ada suara tembakan yang kemudian dari segala arah. Jadi saya kira waktu itu perampok," ujar Imam saat diwancarai insan media diruang Rama, Rumah Sakit Siaga Banjarmasin ini.

Mendengar letusan tembakan, korban dan sopir lainnya ketakutan dan langsung tancap gas akan tetapi dirinya mendapatkan kabar dari rekannya,  bahwa sang mertua Imus yang saat itu bersama sang isteri bernama Haji Faridah tertinggal sehingga dirinya kembali lagi.

"Saya ingat saat itu mintuha bini membawa duit banyak yang jumlahnya kada ingat, sehingga saya langsung bebulik lagi," papar Iman dalam bahasa daerah. Ia pun kembali. Saat itu dilihatnya sang mertua tengah dikeroyok. Ia berlari mendekati untuk menyelamatkannya. Namun, belum juga menjalankan niatnya, Iman sudah ditembak dari jarak dekat ke arah dada sebelah kanannya. Tak sempat melihat siapa yang menembak Iman akhirnya rubuh. Untungnya ia tak sampai tewas karena timah panas oknum polisi itu. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dimarahi di Depan Siswa, Guru Mogok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler