jpnn.com - JAKARTA JPNN.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Fabian Sarundajang mendorong tokoh lintas agama untuk berdialog secara berkesinambungan. Menurutnya, cara itu yang paling efektif untuk menghindari konflik berbau SARA dari pusat sampai ke daerah terpencil.
"Dialog untuk bagaimana kita sebagai satu bangsa bisa maju bersama. Dialog untuk bagaimana perbedaan kita jadikan suatu kekuatan besar demi kemajuan bangsa," kata Fabian dalam keterangan persnya yang diterima JPNN.com, Senin (27/7).
BACA JUGA: Brimob Minta Dilatih Raider, Fadli Zon: Itu Sah-sah Saja
Pernyataan ini disampaikan menanggapi insiden pembakaran rumah ibadah di Tolikara, Papua, pada momentum Hari Raya Idul 1436 Hijriah. Fabian berharap agar kejadian di Tolikara tidak lagi terulang kembali di bumi Indonesia.
Fabian menegaskan, dialog ini bukan untuk menunjukkan agama mana yang paling baik, tetapi dialog untuk kita sama-sama saling memahami dan menghormati satu sama lain.
BACA JUGA: Menteri Yuddy Minta Diklat PNS Jangan Sekadar Rutinitas
"Pemerintah harus menjadi motor penggerak sehingga dialog/komunikasi antar kita terutama para tokoh agama, dapat dilaksanakan," sambung penggagas Poros Senator Indonesia bersama senator muda lainnya ini untuk memberikan pandangan-pandangan kritis yang membangun dalam pelbagai persoalan kebangsaan.
Fabian mengingatkan, sejak Bangsa Indonesia berdiri, the founding fathers telah meletakkan filosofi berbangsa dan bernegara kita dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Oleh karena itu, perbedaan bukanlah menjadi penghalang bagi kita, tapi justru kekuatan untuk kita maju bersama.
BACA JUGA: Ketua MPR China Temui Pimpinan DPR, Ada Apa?
"Hidup rukun berdampingan rukun satu sama lain walaupun berbeda agama merupakan suatu keniscayaan yang harus sama-sama kita syukuri," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata YLKI, Aneh Banget...
Redaktur : Tim Redaksi