MASALAH perceraian dalam dunia artis bukan hal yang baru. Dari pasangan yang masih seumur jagung hingga pasangan yang sudah matang usia pernikahannya tak jarang yang mengalami perceraian. Pasangan artis Addie MS dan Memes dapat dilihat sebagai role model dari pasangan artis yang selalu terlihat harmonis.
NYARIS tak pernah terdengar gosip tak sedap dari pasangan Addie MS dan Memes. Addie pun berbicara blak-blakan tentang rumah tangganya bersama Memes yang sudah memasuki tahun ke-25 pernikahan mereka.
“Kita ada di dunia hiburan, itu menyebabkan kita sering terekspos. Jadi perhatian, itu salah satu resiko yang harus kita hadapi. Tapi sebenarnya tantangan dan sebagainya semua sama saja, sama yang lain. Semua itu harus diperjuangkan. Cinta, rumah tangga, keluarga, itu bukan sesuatu yang diberi dari atas, setelah kita menikah. Enggak perlu dirawat, bukan begitu, semua harus diperjuangkan,” bebernya saat ditemui di Prestige, Kemang, Jakarta, Rabu (5/6).
Bagi orang tua dari Kevin Aprilio dan Tristan Juliano tersebut, ada kata kuncinya. “Satu senjata yang paling utama, menurut saya adalah komunikasi yang harus selancar mungkin. Terbuka, kemudian kalau ada masalah juga lagi-lagi dikomunikasikan secara terbuka. Sambil mengingat komitmen masing-masing bahwa kita pernah berjanji sehidup semati,” jelas salah satu juri Indonesia Mencari Bakat tersebut.
Selain persoalan komunikasi, beberapa faktor lain tak kalah penting untuk menjaga ikatan suci pernikahan. “Selain komunikasi juga kita harus saling menghormati, menghargai dan tentunya kita harus pupuk setiap hari. Ibarat tanaman itu harus disiram setiap hari, dan juga harus mempunyai rasa bertanggung jawab terhadap perkawinan itu sendiri,” timpal Memes.
Pria yang mempunyai nama lengkap Addie Muljadi Sumaatmadja itu juga mengatakan, jika anak menjadi salah satu pertimbangan yang penting sebelum memutuskan untuk berpisah. “Anak itu adalah satu pengikat yang sangat kuat. Kalau kita mau membuat keputusan untuk menyudahi pernikahan karena suatu ketidakcocokan misalnya. Kalau untuk saat kita pacaran mungkin mudah ya, tapi pada saat kita punya anak, itu lebih banyak pertimbangan lagi,” ujarnya.
Komunikasi yang lancar bukan sesuatu yang mudah, terlebih jika ada masalah serius sehingga menyebabkan kemarahan besar. Untuk mengatasi hal tersebut, pasangan Addie MS dan Memes punya resep yang masih dilakukannya dari awal pernikahan mereka, hingga sekarang.
“Masalah itu selalu harus dibicarakan secara terbuka, secara verbal. Tapi kalau cara verbal tidak terjadi kesepakatan yang memungkinkan kita untuk jadi panas, biasanya kita stop di situ. Karena kalau sudah sampai perdebatan, debat kusir itu cuma ego, masalah tidak akan selesai,” bebernya.
Jika sudah memanas, kata Addie, dilanjutkan dengan komunikasi cara lain, yaitu tulisan. “Dulu kita biasanya pakai surat-suratan, bukan surat cinta ya tapi menceritakan masalahnya seperti apa, tidak suka apa. Nanti yang satu baca, tapi pada saat dia baca kan tidak ada kesempatan untuk langsung menyanggah dan lain sebagainya. Artinya bisa meredam emosi, kemudian lebih menggunakan nalar, daripada emosi,” jelasnya.
Nah kalau belum terjadi kesepakatan, lanjutnya, biasanya akan dilanjutkan dengan menjawab dengan tulisan juga. “Jadi tulisan lawan tulisan itu meredam emosi. Kalau sekarang kita enggak perlu pakai note lagi, biasanya SMS atau BBM. Jadi gadget-gadget itu jadi sarana tulisan komunikasi tulisan itu,” tutupnya. (CR-1)
NYARIS tak pernah terdengar gosip tak sedap dari pasangan Addie MS dan Memes. Addie pun berbicara blak-blakan tentang rumah tangganya bersama Memes yang sudah memasuki tahun ke-25 pernikahan mereka.
“Kita ada di dunia hiburan, itu menyebabkan kita sering terekspos. Jadi perhatian, itu salah satu resiko yang harus kita hadapi. Tapi sebenarnya tantangan dan sebagainya semua sama saja, sama yang lain. Semua itu harus diperjuangkan. Cinta, rumah tangga, keluarga, itu bukan sesuatu yang diberi dari atas, setelah kita menikah. Enggak perlu dirawat, bukan begitu, semua harus diperjuangkan,” bebernya saat ditemui di Prestige, Kemang, Jakarta, Rabu (5/6).
Bagi orang tua dari Kevin Aprilio dan Tristan Juliano tersebut, ada kata kuncinya. “Satu senjata yang paling utama, menurut saya adalah komunikasi yang harus selancar mungkin. Terbuka, kemudian kalau ada masalah juga lagi-lagi dikomunikasikan secara terbuka. Sambil mengingat komitmen masing-masing bahwa kita pernah berjanji sehidup semati,” jelas salah satu juri Indonesia Mencari Bakat tersebut.
Selain persoalan komunikasi, beberapa faktor lain tak kalah penting untuk menjaga ikatan suci pernikahan. “Selain komunikasi juga kita harus saling menghormati, menghargai dan tentunya kita harus pupuk setiap hari. Ibarat tanaman itu harus disiram setiap hari, dan juga harus mempunyai rasa bertanggung jawab terhadap perkawinan itu sendiri,” timpal Memes.
Pria yang mempunyai nama lengkap Addie Muljadi Sumaatmadja itu juga mengatakan, jika anak menjadi salah satu pertimbangan yang penting sebelum memutuskan untuk berpisah. “Anak itu adalah satu pengikat yang sangat kuat. Kalau kita mau membuat keputusan untuk menyudahi pernikahan karena suatu ketidakcocokan misalnya. Kalau untuk saat kita pacaran mungkin mudah ya, tapi pada saat kita punya anak, itu lebih banyak pertimbangan lagi,” ujarnya.
Komunikasi yang lancar bukan sesuatu yang mudah, terlebih jika ada masalah serius sehingga menyebabkan kemarahan besar. Untuk mengatasi hal tersebut, pasangan Addie MS dan Memes punya resep yang masih dilakukannya dari awal pernikahan mereka, hingga sekarang.
“Masalah itu selalu harus dibicarakan secara terbuka, secara verbal. Tapi kalau cara verbal tidak terjadi kesepakatan yang memungkinkan kita untuk jadi panas, biasanya kita stop di situ. Karena kalau sudah sampai perdebatan, debat kusir itu cuma ego, masalah tidak akan selesai,” bebernya.
Jika sudah memanas, kata Addie, dilanjutkan dengan komunikasi cara lain, yaitu tulisan. “Dulu kita biasanya pakai surat-suratan, bukan surat cinta ya tapi menceritakan masalahnya seperti apa, tidak suka apa. Nanti yang satu baca, tapi pada saat dia baca kan tidak ada kesempatan untuk langsung menyanggah dan lain sebagainya. Artinya bisa meredam emosi, kemudian lebih menggunakan nalar, daripada emosi,” jelasnya.
Nah kalau belum terjadi kesepakatan, lanjutnya, biasanya akan dilanjutkan dengan menjawab dengan tulisan juga. “Jadi tulisan lawan tulisan itu meredam emosi. Kalau sekarang kita enggak perlu pakai note lagi, biasanya SMS atau BBM. Jadi gadget-gadget itu jadi sarana tulisan komunikasi tulisan itu,” tutupnya. (CR-1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SLANK Konser Bareng 6 Perempuan Cantik
Redaktur : Tim Redaksi