jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming merespons positif penunjukan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Mardani menilai sosok Zulkifli yang ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bukan orang baru di BUMN dan PLN. Pria kelahiran Bukittinggi tersebut pernah menjabat sebagai Komisaris PLN sejak 2013 hingga April 2015.
BACA JUGA: Profil Zulkifli Zaini, Putra Bukittinggi jadi Dirut PLN
“Beliau juga sebelumnya pernah menjabat sebagai direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bahkan menjadi dirut pada 2010 hingga April 2013. Jadi tentu track record ini yang dilihat oleh Menteri BUMN tentunya,” ujar Mardani di Jakarta, Selasa (24/12).
Namun demikian, Mardani meminta agar Zulkifli Zaini tak menambah utang PLN dengan mengulangi kebijakan korporasi pendahulunya.
BACA JUGA: Zulkifli Zaini Dianggap Punya Kompetensi, Pantas Pimpin PLN
“Saran kami Pak Dirut PLN yang baru tidak mengulang kebijakan sebelumnya yang sangat membahayakan keuangan perusahaan di masa mendatang,” kata Mardani.
Dalam pandangannya, direksi PLN sebelumnya terlalu berambisi membangun pembangkit listrik (powerplant) secara sendiri-sendiri, tanpa lebih banyak melibatkan pihak swasta. Akibatnya utang PLN saat ini lebih dari Rp 600 triliun.
BACA JUGA: AM Hendropriyono: Mereka Adalah Pemberontak
Nah, guna menekan laju utang tersebut, Hipmi menyarankan ada dua cara yang bisa ditempuh PLN ke depan. Pertama perkuat peran swasta di pembangkit. Sebab, bila ada persaingan di antara pengusaha swasta, maka PLN akan diuntungkan.
"Kedua, PLN fokus pada pengembangan dan pemeliharaan transmisi. Investasinya diarahkan ke sana. Sehingga rasio dan kualitas eletrikfikasi terjaga dengan baik,” ucap Mardani H Maming.
Dia mengingatkan bahwa utang PLN saat ini sudah lampu kuning. Sebab dari sisi keuntungan, laba perusahaan setrum itu masih belum stabil dan sangat fluktuatif.
"Yang mesti diwaspadai, keuangan PLN ini jangan sampai merembet ke mana-mana. Pak Zul yang tahu ini. Mungkin karena beliau bankir, Pak Erick minta beliau selesaikan dan lokalisir,” tandas Mardani H Maming. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam