"Dalam UU PKS lebih ditekankan tentang bagaimana melakukan pencegahan atau mengantisipasi sebuah konflik," kata Adang, kepada wartawan, Rabu (29/8), di Jakarta.
Menurut Adang, kasus seperti di Sampang itu merupakan kejadian berulang. Tegasnya, hal itu sebenarnya bisa diantisipasi. Namun, ia menyatakan pemerintah pusat dan daerah tidak sensitif dengan kasus masa lalu, sehingga konflik terjadi lagi. "Pemerintah cepat lupa," tegas Adang.
Karenanya, Adang menegaskan, pemerintah pusat dan daerah wajib mencegah konflik dengan mengadakan pertemuan bersama tokoh masyarakat secara rutin.
Kata Adang, ada tiga hal yang harus dilakukan dalam menyelesaikan konflik itu. Yakni penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. "Seharusnya itulah yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah," bebernya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bolak-Balik Sambangi KPK, Sekjen DPR Gak Bosan
Redaktur : Tim Redaksi