jpnn.com, JAKARTA - TikToker Vadel Badjideh masih ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan atas kasus dugaan persetubuhan dan aborsi terhadap anak Nikita Mirzani, Lolly.
Adapun dirinya sudah berada di balik jeruji besi selama hampir lima hari.
BACA JUGA: Dijenguk Keluarga, Vadel Badjideh Minta Dibawakan Menu Spesial
Kondisi terkini Vadel Badjideh di tahanan akhirnya diungkap oleh kakaknya, Martin Badjideh yang baru datang menengok.
Dia mengatakan bahwa kreator konten tersebut dalam keadaan sehat.
BACA JUGA: Kakak Vadel Badjideh Ungkap Kondisi Adiknya Selama Mendekam di Jeruji Besi
"Alhamdulillah dia baik," kata Martin Badjideh di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).
Kakak Vadel Badjideh lainnya, Bintang Badjideh menyebut bahwa adiknya kini butuh dukungan.
BACA JUGA: Pengakuan Putri Nikita Mirzani Soal Perlakuan Keluarga Vadel, Pernah Minum Air Keran
Oleh sebab itu, pihak keluarga kerap datang untuk menengok Vadel Badjideh di tahanan.
"Kami kuatkan, support, dari kami kasih semangat," ucap Bintang Badjideh.
Menurut Bintang Badjideh, Vadel Badjideh perlahan telah bisa menyesuaikan diri di tahanan.
TikToker yang kerap membuat konten dance itu bahkan sudah memiliki kawan di sana.
"Sudah menyesuaikan, sudah ada teman di sana, baik-baik semua. Satu sel ada enam orang," lanjutnya.
Diketahui, Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan Vadel Badjideh sebagai tersangka kasus dugaan aborsi dan persetubuhan anak Nikita Mirzani, Lolly (17).
Vadel Badjideh selama berpacaran diduga sudah berhubungan ala suami istri bersama Lolly di dua TKP yakni apartemen Lexington Residence dan Bintaro Parkview, Pesanggrahan.
Hasil hubungan tersebut, Lolly diduga hamil hingga dipaksa menggugurkan kandungan oleh Vadel Badjideh.
Atas kasus itu, Vadel Badjideh terancam dipenjara dari 5 tahun hingga 15 tahun.
Adapun laporan Nikita Mirzani terhadap Vadel Badjideh teregister dengan nomor LP/B/2811/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Adapun Vadel Badjideh ditahan sejak Kamis (13/2) lalu dan pihak keluarga telah mengajukan permohonan penangguhan penahanan. (mcr7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi