Tim racikan Eko Waluyo itu berambisi menjadi tim debutan pertama yang langsung menjadi juara di kompetisi voli paling tinggi di Indonesia tersebut.
Di partai final, Papua Barat akan bersua juara bertahan Jakarta Popsivo PGN. Bukan lawan yang mudah. Namun, Papua Barat memiliki modal yang sangat kuat menghadapi partai pemungkas tersebut.
Mereka memiliki rekor head to head yang sangat baik atas Popsivo. Di babak regular, Papua Barat selalu bisa mempercundangi Popsivo.
Manajemen Papua Barat juga sudah mendengungkan target untuk merengkuh gelar juara Proliga musim ini. Sejak awal musim, mereka memang sudah mempersiapkan diri dengan baik agar bisa menjadi juara.
Asisten manajer Papua Barat Roy Rogers mengatakan, timnya sudah kadung kepalang basah. Target masuk final four yang sejak awal dikumandangkan ternyata mampu dilampaui Rianita Panirwan dkk.
“Kalau sudah masuk empat besar, kami tentu saja ingin masuk final. Kalau sudah ke final, kami ingin juara,” terang Roy.
Namun, Roy mengingatkan agar anak asuhnya tak jemawa meski memiliki track record yang lebih baik. Atmosfer di partai final tentu bakal sangat berbeda dibandingkan babak regular. Hal itulah yang membuatnya mesti mewanti-wanti Rianita dkk untuk tetap fokus.
“Di partai final, hitung-hitungan di babak regular tidak berlaku lagi. Siapa yang paling siap tentu yang akan menang,” tegas Roy.
Kubu Popsivi tak mau kalah. Pelatih Popsivo Anshori bertekad menyudahi dominasi Papua Barat di partai pemungkas. Pria yang juga menjabat sebagai pelatih Timnas tersebut juga ingin unjuk gigi dengan melakukan back to back.
“Kami memang kalah di babak regular. Namun, anak-anak sudah siap untuk menghentikan rekor buruk itu,” ucap Anshori. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Spalletti Cueki Milan
Redaktur : Tim Redaksi