Varian Covid-19 Indonesia Mirip Seperti Singapura, PKS: Awas Merembet!

Kamis, 28 Oktober 2021 – 19:24 WIB
Wakil Ketua FPKS DPR RI Mulyani mengingatkan pemerintah agar mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 di Rusia, Inggris, dan Singapura. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan pemerintah agar mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 di Rusia, Inggris, dan Singapura.

Mulyanto minta pemerintah jangan terbuai dengan capaian sementara penurunan kasus baru.

BACA JUGA: Bahaya Makin Mendekat, Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19 tak Biasa di Singapura

Menurut dia, Indonesia harus memperketat pintu masuk dari negara-negara yang mengalami lonjakan pandemi.

"Jadi menurut saya kita perlu hati-hati dengan pelonggaran prokes ini. Karena kita bisa sampai pada kondisi hari ini, karena penerapan prokes yang ketat," tegas Mulyanto.

BACA JUGA: Indonesia Ekspor Listrik ke Singapura, Malaysia Malah Melarang, Mahathir Berang

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu meminta pemerintah Indonesia harus menarik pelajaran dari peristiwa peningkatan kasus Covid-19 di Rusia, Inggris dan Singapura.

"Jangan sampai Indonesia mengalami hal serupa. Itu sebabnya Indonesia harus fokus pada upaya pencegahan munculnya gelombang ketiga Covid-19," kata dia.

Selain itu, lanjut Mulyanto, program vaksinasi harus terus digenjot. Harga uji PCR maupun antigen harus terus ditekan semurah mungkin.

"Aksi ambil untung dari pengusaha harus dihentikan," ujar Mulyanto.

Mulyanto menilai berdasarkan jenisnya, varian Covid-19 yang berkembang di Indonesia sama dengan yang berkembang di Rusia, Inggris, dan Singapura.

Pemerintah perlu terus meningkatkan sebaran vaksinasi dan penelusuran sebaran kasus baru.

"Waspada, agar lonjakan kasus yang terjadi di negara tersebut tidak merembet ke Indonesia," kata dia.

Mulyanto menilai kondisi Indonesia sangat rentan tertular oleh lonjakan kasus Covid-19 di negara tetangga.

Pasalnya, dari sisi vaksinasi Indonesia masih rendah, tingkat disiplin masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan juga masih kurang. Belum lagi di sisi treatment untuk mereka yang terinfeksi juga masih lemah.

"Berdasarkan data yang ada yang ada, vaksinasi di Indonesia baru mencapai 41 persen. Bandingkan dengan Singapura yang sudah 80 persen. Inggris yg mencapai 67 persen populasi," jelas Mulyanto. (mcr10/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler