jpnn.com - Vatikan mendukung keinginan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan IBM, untuk mengatur teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
IBM dan Microsoft berpendapat AI harus menghormati privasi, dapat diandalkan dan tanpa prasangka, mempertimbangkan hak asasi manusia dan bekerja secara transparan.
BACA JUGA: Delegasi Badan Sosialisasi MPR Berkunjung ke Vatikan
Senada itu, Paus Fransiskus, melalui perwakilan, menyampaikan gagasan sama di konferensi yang dihadiri bos Microsoft Brad Smith dan IBM John Kelly. Paus Fransiskus sedang sakit sehingga tidak bisa menghadiri acara tersebut.
Paus Fransiskus meminta algoritme dikembangkan secara etik, disebut "algor-ethics", karena ada kemungkinan AI disalahgunakan untuk mengekstrak data tanpa sepengetahuan pemiliknya.
BACA JUGA: Mengenal Teknologi Artificial Intelligence di Kamera Hp
Pernyataan bersama dari Vatikan, IBM dan Microsoft secara spesifik menyoroti penyalahgunaan teknologi pengenal wajah.
"Regulasi baru harus dibuat untuk meningkatkan transparansi dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etis, terutama untuk teknologi tingkat lanjut yang berisiko tinggi terhadap HAM, misalnya pengenal wajah," kata pernyataan bersama itu.
BACA JUGA: Bos Microsoft Memuji Rancangan Ibu Kota Baru Indonesia
Belum diketahui apakah akan ada perusahaan teknologi lain yang bergabung dengan ketiga lembaga tersebut.
IBM dan Microsoft mengatakan mereka menolak kesepakatan bisnis jika tidak yakin bagaimana teknologi mereka akan digunakan konsumen, Reuters. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha