jpnn.com - TORONTO - Petenis Prancis Jo-Wilfried Tsonga terus memakan korban. Setelah mengalahkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic di babak ketiga, juara dua kali dan unggulan ke-8 Andy Murray di perempat final, kemudian unggulan ke-7 Grigor Dimitrov di semi final, Tsonga menguasai laga puncak Rogers Cup kemarin (11/8). Tak tanggung-tanggung, yang dikalahkan kali ini adalah Roger Federer.
Yang membuat Tsonga sangat dominan, kemenangan 7-5, 7-6 (3) tersebut diraih hanya dalam tempo 1 jam dan 47 menit. Padahal, Federer bukan petenis main-main. Dia adalah jawara 17 kali grand slam plus menjadi unggulan kedua di Rogers Cup. Bandingkan dengan Tsonga yang nirgelar grand slam dan hanya unggulan ke-13.
BACA JUGA: Ancelotti Minta Arsenal, Chelsea dan MU Lupakan Khedira
Kemenangan itu terasa manis karena dia menjadi petenis Prancis pertama yang memenangi Rogers Cup di era open. Sebelumnya, petenis Prancis I. F. Hellmuth memenanginya pada 1881 saat ajang tersebut kali pertama digelar.
"Untuk saat ini, rasanya saya tidak menyadari apa yang baru saja saya raih. Ini benar-benar prestasi besar bagi saya," kata Tsonga seperti dikutip Associated Press.
BACA JUGA: Ancelotti Sebut Kroos dan James jadi Starter di Super Cup
Tsonga pantas begitu bangga dengan prestasinya. Sebab, setiap kali bertemu Federer dia selalu jadi bulan-bulanan. Dalam 16 kali bentrok, dia hanya bisa mengalahkannya lima kali. Kemenangan Tsonga lebih mengagumkan lagi karena musim ini dia sama sekali belum pernah mengalahkan petenis peringkat 10 besar dunia.
Apalagi, Tsonga datang ke Montreal, Kanada, sebagai underdog yang duduk di peringkat ke-15 dunia. Tak ayal, kemenangan itu membuatnya langsung meroket ke posisi 10 besar dunia untuk kali pertama sejak 10 Maret lalu.
BACA JUGA: Shola Ameobi Gabung Klub Kasta Kedua Liga Turki
Di awal pertandingan, petenis 29 tahun tersebut sempat mengalami start buruk. Dalam posisi 5-5, Tsonga sempat keteteran menghadapi Federer. Namun kemampuan servis Tsonga yang luar biasa membuat petenis Swiss itu terus tertekan.
Sementara itu, rekor yang sama juga diciptakan petenis putri asal Polandia Agnieszka Radwanska. Perempuan 25 tahun itu membekuk petenis asal Amerika Serikat (AS) Venus Williams 6-4, 6-2 untuk mencatatkan diri sebagai petenis Polandia pertama yang meraih Rogers Cup. Victory tersebut merupakan gelar pertama yang diraih Radwanska tahun ini.
Radwanska menjalankan strategi defensif menghadapi Williams. Dia lebih banyak menunggu di baseline. Namun, cara itu ternyata efektif membuat Venus kelelahan.
"Permainan saya terus membaik di setiap pertandingan. Start saya memang buruk di pertandingan perdana, tapi setelah itu semakin baik hingga laga final ini," katanya.
Radwanska memang lebih diunggulkan dalam partai final tersebut. Posisinya sebagai petenis putri nomor lima dunia membuatnya lebih superior dibanding Venus. Venus mengakui dia memang sangat lelah.
"Ini menjadi minggu-minggu yang panjang bagiku. Saya bermain enam pertandingan berturut-turut. Melawan Radwanska, kamu harus bersabar. Tapi, saya tidak bisa bersabar. Saya ingin memberi meningkatkan permainan saya tapi saya tidak sanggup," paparnya.(aga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... City Boyong Eliaquim Mangala ke Etihad
Redaktur : Tim Redaksi