Video Maladewa Ical, Olivia: Saya Tidur dengan Kakak

Selasa, 25 Maret 2014 – 19:00 WIB
Marcella Zalianty bersama adiknya, Olivia Zalianty. Getty Images

jpnn.com - Video pelesiran duo Zalianty (Olivia dan Marcella), Aburizal Bakrie dan Aziz Syamsuddin ke Maladewa berbuntut panjang. Bukan hanya memunculkan dugaan politis adanya black campaigne, tapi juga mengarah ke dugaan adanya hubungan spesial antara Ical dan Marcella.

Nampaknya oknum pembocor video dan foto pelesiran ke Maladewa ini, sukses membuat publik bertanya-tanya sekaligus tak yakin bahwa agenda ke pulau langganan pasangan berbulan madu itu hanya sekadar liburan biasa atau untuk keperluan studi banding.

BACA JUGA: Film Crush, Angkat Kisah Cinta Cherrybelle dengan Koreografer

“Video itu murni untuk kebutuhan pekerjaan. Sebagai dokumentasi melihat pemandangan di Maladewa. Tak ada yang rahasia ataupun yang mesum,” ujar Olivia.

Tidak hanya itu, wanita yang mahir berbahasa Mandarin tersebut juga membantah Marcella dan ARB tidur di satu kamar ketika menginap di Maladewa. Terlebih ia menegaskan, perjalanan itu dilakukan dalam waktu singkat, yakni semalam saja.

BACA JUGA: Film Noah Gagal Tayang di Indonesia

“Tidak betul sama sekali (Marcella tidur sekamar dengan ARB-red) karena saya tidur dengan kakak saya. Jadi itu tidak benar, itu cuma semalam,” tegas Olive.

Ibunda Tetty Liz pun kaget bercampur kesal mendengar isu Marcella ‘ada main’ sama capres Partai Golkar itu. “Astagfirullah, itu isu dari mana lagi, naudzubillah,” sesal Tetty Liz.

BACA JUGA: Hamil, Mila Kunis Tunda Pernikahan dengan Ashton Kutcher

“Saya sangat prihatin dan sedih. Saya juga kecewa anak saya diperlakukan seperti ini. Dunia politik kok kejam ya,” imbuh artis senior ini.

Untuk lebih meyakinkan, sebelum pergi ke Maladewa, Olivia mengaku sudah memberitahu Ananda Mikola, suami Marcella yang dulu masih berstatus pacar.

“Kak Nanda (Ananda Mikola) tahu, bahkan saya ngajak Kak Nanda, tapi dia bilang nggak bisa ikut dan Marcella boleh pergi, Kak Nanda bolehin,” terang Olivia.

Bahkan bintang Ada Apa Dengan Cinta ini sempat mengajak ibunya ikut pergi. Namun berhubung sibuk, Tetty Liz tak bisa ikut.

“Anak-anak ajak saya, cuma saya tak bisa ikut. Kami sekeluarga tahu kepergian mereka,” sahut Tetty.

Dijelaskan Olive, dirinya yang diajak ARB ke Maladewa pada 2010. Saat itu ia pun mengajak sang kakak untuk pergi bersamanya. Namun, ia tak menyangka dokumentasi plesiran tersebut sengaja dibocorkan dan disalahartikan.

“Saya yang mengajak kakak saya Marcella. Saya merasa bersalah kepada kakak saya, saya yang mengajak, tetapi banyak berita negatif yang ditujukan ke dia. Saya merasa bertanggung jawab,” ungkap Olive.

“Banyak yang salah artikan sehingga kakak saya menjadi tumbal dalam kejadian ini. Jadi saya harus bertanggung jawab dan mengklarifikasinya,” lanjutnya.

Olive mencurigai teman dekatnya adalah pihak yang menyebarkan dokumentasi Maladewa itu. Pasalnya, video tersebut disimpan dengan rapi di kantornya.

“Rasanya iya (orang dekat), karena yang melakukan pengambilan gambar pakai kamera kantor saya,” ungkapnya.

Namun, setelah melakukan cross check, file video itu hilang. Padahal, yang bisa menyentuh arsip file adalah orang yang mempunyai akses ke ruang arsip.

“Saya tidak tahu menahu-nahu kenapa bisa tersebar karena juru kamera saya yang pegang, orang itu yang simpen dan diedit sebagai dokumen. Saya nggak tahu kenapa video itu keluar, dan saya cek file itu hilang, memorinya hilang, mungkin orang yang dekat tapi saya tidak tahu,” duga Olive.

Ternyata sebelum video tersebar, Olive dan Marcella mengalami teror. Teror tersebut datang melalui telepon dari orang yang tidak dikenalnya.

“Sempat diteror sejak dua bulan yang lalu hingga ada yang minta nominal yang besar,” jelas Olive.

Dia pun tak mengerti maksud dari si peneror itu. Akhirnya dia memilih tidak menggubris si peneror karena berasa tak memiliki video yang aneh-aneh.

“Jadi rasanya kita tidak akan meladeni. Kita tidak merasa ada hal atau video aneh, tapi kenyataannya video ini dibuat treatment menjadi negatif,” lanjutnya.

Dari pihak lain. Koordinator korban lumpur Lapindo Sidoarjo, Pitanto, mengaku cuek dengan beredarnya video tersebut dan memilih fokus mengurus ganti rugi lumpur Lapindo yang hingga saat ini belum terealisasi.

“Yang kami pikirkan adalah soal tuntutan ganti rugi yang masih belum selesai. Ini lebih penting daripada video itu. Pokoknya kapan mau ganti rugi,” kata Pitanto. (rmo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantri Kotak Berburu Souvenir Pernikahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler