Video Panas Ganti Baju Shinta Bachir Sudah Diedit

Rabu, 25 Desember 2013 – 19:38 WIB
Video panas Shinta Bachir beredar di Youtube. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Pakar Informasi dan Teknologi, Abimanyu Wachjoewidajat angkat bicara soal video ganti baju diduga artis Shinta Bachir yang beredar di youtube belakangan ini. Abah biasa Abimanyu dipanggil mengaku sudah melakukan analisa terhadap video berdurasi 1.24 detik itu.

“Inti kesimpulan saya dari awal tayangan sampai detik 56 yang di video tersebut bukan SB, setelah itu barulah SB,” kata Abah dalam siaran persnya, Rabu (25/12).

BACA JUGA: Ubah Urine Manusia Jadi Energi Listrik

Lebih detailnya, Abah menjelaskan masyarakat awam dan kalangan media banyak yang terkecoh atas video tersebut. "Tetapi silakan perhatikan kembali videonya. Pastikan yang anda tonton adalah yang berdurasi 1:24, yakni sesuai video aslinya," kata Abah.

Lantas, Abah menyarankan untuk memperhatikan sampai detik 00:19. Maka terlihat pada lengan kiri wanita tersebut ada beberapa gelang. Lalu sejak 00:20 dan seterusnya gelang tersebut hilang.  "Itu berarti jelas ada bagian yang dipotong," tegasnya.

BACA JUGA: Robot Google Menang Kompetisi Penyelamatan Bencana

Menurutnya, jika tayangan itu adalah rekaman curi-curi maka justru aneh mengapa pelaku justru memotong adegan-adegan utama. Setidaknya sejak adegan wanita tersebut melepas gelangnya lalu melanjutkan ganti baju.

"Kesimpulannya, pada adegan yang terpotong tersebut justru terlihat wajah si wanita dan hal itu tidak diinginkan oleh si pengedit gambar. Itu sebabnya bagian tersebut disunting dan dibuang," jelasnya.

BACA JUGA: Inilah Smartphone Pertama Layar Quad HD

Kedua, kata dia, Shinta Bachir menyangkal bahwa saat ganti baju tidak ada orang di sekitarnya. "Padahal, saat wanita yang saya duga bukan SB tersebut sedang mengenakan celana lalu kameraman merekam sampai ke bawah, dari sudut pengambilan saya pastikan bahwa pelaku perekam ada di dekat situ dengan jarak dua meteran," ungkapnya.

Karenanya, Abah berkesimpulan bahwa dengan kedekatan yang sedemikian mustahil seseorang tidak tahu atau tidak merasa ada orang lain di dekatnya.

Ia melanjutkan, bila pada akhirnya wajah Shinta ditampilkan berarti pengedit tidak ingin menyembunyikan wajah sang artis.  "Lalu mengapa pada detik 00:19 ada pemotongan? Kesimpulannya, wajah wanita tersebut berbeda dengan SB, hanya saja rambut dan postur lainnya mirip," katanya.

Ia menduga, mungkin yang bersangkutan adalah pemeran pengganti bagi SB pada film layar lebar yang akan ditayangkan tersebut.

Menurut Abah, payudara wanita yang tidak terlihat wajahnya lebih besar daripada SB. Hal itu terlihat dengan membandingkan dari durasi 00-00:55 dengan 00:57-1:24. "Kesimpulannya jelas wanita yang terlihat payudaranya tersebut justru dia bukan SB," kata Abah.

Menurut Abah lagi, pada detik 00:55, selama 1 detik lebih terlihat ada pengantian scene yang berulang dua kali dari wanita yang baru pakai BH menjadi wanita dengan wajah SB.

Ini berarti ada pekerjaan editing gambar, tetapi pengerjaannya tidak rapi. Jadi bukan lagi sekedar shot cut biasa.  "Mengapa justru adegan penting tersebut hilang, aneh bukan? Kesimpulannya, justru adegan tersebut dihilangkan karena pada saat tersebut wajah si wanita yang bukan SB itu terlihat," kata dia.

Menurutnya, dari detik 00:57 saat wajah Shinta terlihat kamera berubah sudut yang cukup  jauh. Berarti perekam gambar perlu bergeser dahulu ke sisi kiri dan mundur atau wide shot sekitar 2-3 meter. Pada arah yang jelas dekat terlihat bahwa perekam tidak steady. "Kesimpulannya, berarti pelaku rekaman lokasinya hanya beberapa meter, masa seorang SB tidak mengetahui ada yang merekam?" tanya dia.
Lebih jauh, ia mengatakan, konon kini tayangan asli telah hilang dan berganti dengan tayangan lain berdurasi 1:23 atau lebih cepat satu detik.
Dimana perbedaannya adalah pergantian scene yang berulang pada detik 00:55 dihilangkan menjadi satu kali saja. "Kesimpulannya, ada pihak yang berupaya membuat kasus ini agar lebih terlihat tidak ada rekayasanya dengan merapikan konten," kata dia. Namun, lanjut Abah, pihak tersebut lupa bahwa apa yang sudah diunggah di internet akan selamanya ada.  "Buktinya ada tayangan baru lagi yang masih berdurasi 1:24 atau masih seperti sedia kala," ungkapnya.

Secara umum, lanjut dia, tidak ada rekayasa digital dalam arti rekayasa tingkat tinggi seperti pergantian wajah.  "Adapun rekayasa yang terjadi adalah sebatas pemotongan adegan-adegan tertentu," katanya.

Menurutnya, pelaku pengunggah belum dapat dituntut melanggar UU ITE 27 ayat 1 karena tayangan sebagian payudara seperti itu bukan tindakan asusila. "Sebagai contoh di kolam renang umum banyak kita liat sudut pandang seperti itu," ungkap Abah.

Ia mengatakan, pihak yang terlibat atas pengunggahan video tersebut kemungkinan besar mempunyai kepentingan untuk propaganda film yang berkaitan dengan tayangan video ini agar masyarakat penasaran dan mau menonton film tersebut.  "Kita tahu di Indonesia cara propaganda seperti ini (dengan gimmic) sudah menjadi lumrah," pungkasnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Astronot NASA Mulai Perbaiki Stasiun ISS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler