jpnn.com, JAKARTA - Video polisi diam tilang diunggah oleh pemilik akun Reza Firmansyah di Facebook. Aksi yang dilakukannya sebagai sikap tidak terima atas tindakan salah seorang anggota Polisi Lalu Lintas.
Di history dinding akun facebook Reza terekam bahwa dia mengunggahnya pada Senin, 5 Juni 2017 pukul 14.03 yang disertai dengan emoji marah.
BACA JUGA: Berkah di Balik Musibah Suratman, Si Penjual Pisang
Mendadak, video tersebut viral di media sosial. Sejak berita ini diunggah, sudah 10 ribu yang memberikan tanda emoji. Ada 9700 berkomentar.
Yang membagikan tercatat 21 ribu kali dan tayangannya 2,1 juta.
BACA JUGA: Kakek Penjual Pisang Dirampok Viral di Media Sosial
Reza juga memberi keterangan videonya:
"POTRET POLISI MASA KINI"
Pak Polisi tolong jelasin apa salah saya!!???? Kenapa kita di tilang??lampu hijau kenapa di berhenti in. Saya mau tau apakah ada pasal nya kalau lampu hijau langsung di tilang???kalian diam Malu karena gk ada pasalnya atau malu karena gak puasa gk ngehargain saya ????.( Polisi Diam seribu bahasa)," tulis Reza.
Reza mengakui mendapat perlakuan aneh dari Satuan Polisi Lalulintas. Video yang berdurasi 3.02 menit itu memperlihatkan oknum polantas tersebut tak bisa menjawab ketika ditanya kesalahan pengendara yang ditilangnya.
Terdengar, pengendara tersebut hanya ingin menanyakan kesalahan yang dibuatnya hingga harus ditilang.
Padahal Ia merasa sudah berada pada jalur jalan yang tepat, yakni tidak melewati lampu merah. Saat lampu hijau, baru pengendara tersebut ditilang.
“Jelasin dong tiba-tiba kenapa ditulis namanya (ditilang), kesalah apa, kalau misalkan merah, ngga apa-apa, inilah hijau kita diberhentiin,” kesalnya sambil merekam oknum Polantas tersebut.
Terlihat Polantas yang diketahui bernama Rubianto itu tidak menjawab apa-apa, Ia hanya berdiam sambil memainkan Hp-nya.
“kok dia ngga bisa jawab ya, kalau merah ya oke ditilang, ini hijau, ayo jelasin apa salahnya mana pasalnya, UU mana, biar jelas.” katanya pengendara.
Alih-alih menjawab, menengok si pengendara yang sedang bertanya pun tidak. (jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi