jpnn.com, HANOI - Departemen Pasar Asia-Afrika di bawah Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengirimkan peringatan tentang tanda-tanda penipuan terkait pengiriman barang yang diimpor dari Uni Emirat Arab (UEA).
Peringatan seperti yang dilaporkan VNA, Kamis, muncul setelah departemen tersebut menerima email atau surel dari sebuah perusahaan Vietnam yang meminta dukungan terkait pengiriman yang diimpor dari UEA dengan tanda-tanda penipuan.
BACA JUGA: Vietnam Kembangkan Teknologi Modern untuk Memantau Lingkungan Hidup
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa dalam dua bulan pertama tahun ini, pihaknya telah menandatangani tiga kontrak dengan mitra di UEA untuk membeli total 1.000 ton PET senilai total 665.500 dolar AS (Rp 10,78 miliar) yang dikirimkan di Pelabuhan Hi Phòng.
Per 13 Maret, perusahaan telah melakukan pembayaran kepada mitra UEA senilai 526,257 dolar AS (Rp 8,5 miliar) untuk 25 kontainer.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Uni Emirat Arab Mendukung Pembangunan di Indonesia
Namun, saat dilakukan pengecekan kontainer, perusahaan menemukan volume barang di setiap kontainer sebenarnya hanya setara 15-20 persen dari volume yang diumumkan. Proses pemeriksaan berada di bawah pengawasan perusahaan inspeksi individu dan Departemen Bea Cukai setempat.
Perusahaan telah menghubungi mitra UEA mengenai masalah tersebut, tetapi belum menerima tanggapan positif.
BACA JUGA: Uni Emirat Arab Apresiasi Peningkatan Kerja Sama dengan Indonesia
Kementerian Perindustrian dan Perdagangan meminta Kantor Perdagangan Vietnam di UEA untuk mengirimkan pemberitahuan kepada pihak berwenang dan pada saat yang sama bekerja sama langsung dengan mitra perusahaan di UEA.
Selain itu, kementerian meminta bank yang melakukan transaksi tersebut untuk memblokir sementara transaksi tersebut guna memastikan keuntungan hukum bagi perusahaan.
Pada 11 April, perusahaan Vietnam telah menerima pembayaran penuh atas uang muka mereka kepada mitra UEA.
Guna mencegah kasus serupa, Departemen Pasar Asia-Afrika mengimbau perusahaan untuk berhati-hati dalam melakukan perdagangan dengan mitra di negara-negara Asia Barat, terutama kontrak yang bernilai besar.
Penting untuk mempelajari mitra dengan cermat sebelum menandatangani kontrak, kata departemen tersebut. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif