jpnn.com - JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) mengecam peledakan bom di Vihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu (4/8) malam lalu. Pengemboman vihara yang dilakukan beberapa hari jelang lebaran dinilai sebagai tindakan provokatif yang mengarah kepada konflik horizontal.
Ketua Presidium HIKMAHBUDHI, Adi Kurniawan mengatakan, meski tidak memakan korban namun tindakan pengeboman ini telah menguncang psikologis masyarakat khususnya umat Budha. "Kita adem ayem saja, sehingga menjadi aneh kalau kita menjadi sasaran teror," kata Adi saat menyampaikan pernyataan sikap di Sekretariat GMNI, Wisma Trisakti, Jakarta Pusat, Senin (5/8).
BACA JUGA: Demokrat Dorong Perempuan Menjadi Capres
Pernyataan sikap HIKMAHBUDHI juga didukung oleh Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan Presidium Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Adi juga mengimbau umat Budha untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi tindakan teror itu.
Selain itu, umat Budha juga diharapkan tetap menjaga kerukunan umat beragama. "Kita berharap bahwa, kita terus membangun komunikasi dengan kelompok lain, sehingga semua element masyarakat dan umat beragama di indonesia bisa bersatu," ujarnya.
BACA JUGA: Vihara Ekayana Masih Dijaga Ketat
Sedangkan Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMKI), Twedy Noviady menyatakan bahwa pelaku teror telah gagal memprovokasi masyarakat Indonesia. "Bom ini tidak akan mampu mengusik kerukunan warga Indonesia," tegasnya.
Seperti diberitakan, aksi teror melalui ledakan bom di Vihara Ekayana, Jalan Mangga II, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terjadi pada Minggu (4/8) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Ledakan diduga berasal dari bom yang dipasang di depan pintu sisi timur vihara. Sementara satu bom lain yang ada di dekat pintu sisi barat tidak meledak. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Teror Bom Diprediksi Belum Berakhir
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Puas Dengan Kesiapan Menghadapi Arus Mudik
Redaktur : Tim Redaksi