Vila Milik Penyidik KPK Dibongkar

Sabtu, 14 Desember 2013 – 06:24 WIB

jpnn.com - BOGOR - Satpol PP Kabupaten Bogor bersama Brimob  terus membongkar vila di blok Cipendawa  Kampung Sirnagalih, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Pada pembongkaran kali ini petugas mendapat perlawanan dari puluhan warga. Aksi penolakan pembongkaran bangunan liar ini, mengakibatkan vila Orange  terbakar.

Massa menuding, vila tersebut milik keluarga cendana, Probosoetedjo yang luput dari pembongkaran. Probosoetedjo merupakan pemegang hak guna usaha (HGU) atasnama PT Buana Estate di lahan blok Cipendawa seluas 180 hektare yang sekarang dibangun vila ilegal. Dugaan warga pembongkaran vila oleh Satpol PP ini pesanan dari Probosoetedjo yang ingin 'merebut' kembali lahan tersebut dari pejabat pemilik vila ilegal.
 
Satpol PP berhasil membongkar tiga vila, salah satunya vila milik Damanik. Diduga Damanik merupakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Betul sewaktu datang ke Megamendung, beliau mengaku penyidik KPK," kata Kades Megamendung, Duduh Manduh, Jumat (13/12).

BACA JUGA: Caleg Banteng DKI Dibekali KPK

Selain pejabat KPK ada vila milik pejabat Menteri Keuangan, Budi Sitepu dan pengusaha asal Jakarta Agus Nurdin. Sedangkan vila milik Mantan Wakapolres Bogor Tomex Korniawan dibongkar sendiri oleh yang bersangkutan. Di blok Cipendawa ini juga terdapat vila milik pejabat PLN, Kejagung, Bank Mandiri.
 
Puluhan warga Desa Megamendung yang menolak pembongkaran vila telah memiliki strategi untuk menggagalkan aksi besar-besaran Satpol PP yang hendak membongkar 52 pemilik vila dengan total bangunan sebanyak 55 di blok Cipedawa tersebut. Sementara personel yang dikerahkan berjumlah 600 yang tergabung dari Satpol PP, TNI, dan Polri.

Saat itu, warga membentuk pagar betis pertahanan di tiga titik menuju lokasi pembongkaran dengan jarak 500 meter dari titik ke titik. Setiap titik pager betis dihuni sekitar 30 orang, yang menyebar laksana gerilyawan. Di titik pagar betis tersebut, juga ditumbangkan beberapa pohon untuk menghalangi aksi pembongkaran macan Tegar Beriman. Bahkan, beberapa ban mobil pun dibakar warga.

BACA JUGA: Pekerja Tewas Tertabrak di Ruas Tol Cibitung

Tak hanya itu, warga pun sudah mempersiapkan sejumlah perlengkapan perang bila terpaksa terjadi benturan dengan macan Tegar Beriman. Persenjataan seperti kayu, senjata tajam, batu, bambu runcing, hingga pentungan pun terlihat di beberapa tangan warga. Sementara beberapa warga lainnya sudah mempersiapkan puluhan bom molotov yang sudah siap diledakan.

Seperti sebelumnya, lagi-lagi Satpol PP Kab. Bogor melakukan mediasi dengan warga. Namun, upaya mediasi tersebut tak memberikan titik temu. Kedua kubu, warga dan Satpol PP saling bersikeras hingga konflik pun terjadi.

BACA JUGA: Bus TransJakarta Ngadat, Manggarai Lumpuh

Para petugas Satpol PP dan Brimob pun dihujani batu oleh warga. Tak tanggung-tangung, sekitar 30 bom molotov pun diledakan, hingga tiga orang personel Satpol PP Kab. Bogor harus dilarikan ke RSUD Ciawi untuk mendapatkan perawatan intensif.

Tak sampai disitu, warga yang hilang kendali pun terus melakukan aksi perlawanan, laksana gerilyawan yang berperang di tengah hutan. Hingga akhirnya, salah seorang warga melemparkan bom molotov dan menyasar ke sebuah gazebo, hingga menyambar ke dalam bagian vila yang dikenal dengan nama vila Orange. Diduga, sulutan api tersebut dikarenakan abu yang beterbangan sehingga menyambar vila yang sebagian besar bermaterial kayu. Tak membutuhkan waktu lama api langsung melahap seluruh bagian vila dan meruntuhkan sebagian atap vila. Diketahui, vila yang terbakar tersebut bukan target dari vila yang akan dibongkar hari ini.

Beberapa blok eks HGU Probosutedjo pun sempat menjadi lautan api. Namun, peristiwa itu tak berlangsung lama. Pasalnya, sejumlah petugas Satpol, tentara, dan polisi segera melakukan upaya pemadaman. Akhirnya, si jago merah pun padam. Namun hingga kini aksi pembarakarn itu masih dalam tahap penyelidikan. Apakah itu aksi provokasi melalui pembakaran atau bom molotov yang terlempar salah sasaran. Meskipun demikian, aparat penegak Peraturan Daerah itu, berhasil memukul mundur ratusan warga yang menghadang.

Tiga alat Beckho pun berhasil melintas ke lokasi pembongkaran. Meskipun begitu, jalur lintas alat berat itu cukup terkendala dengan pohon-pohon yang sengaja ditumbangkan warga. Hingga akhirnya, tanaman keras yang tumbang itu, harus disingkirkan ke sisi jalan. Sekitar pukul 11:30 WIB, macan Tegar Beriman sudah mulai melakukan aksi pembongkaran vila. Ketiga beckho itu pun disebar ke beberapa titik pembongkaran.

"Mereka lemparin bom molotov, cuma gak sampe ke kita. Makanya malah ngebakar gazibu," jelas salah seorang personel Satpol PP Kabupaten Bogor, Muamar saat ditemui Radar Bogor dilokasi pembongkaran, kemarin.

Ironisnya, sambung dia, akibat aksi pelemparan bom molotov itu, salah seorang warga terbakar punggungnya karena sumbu bom molotov yang terjatuh ke baju bagian belakangnya. Warga itu pun langsung menceburkan diri ke dalam kolam renang di dalam vila. Setelah itu, ia langsung lari terbirit-birit,” beber dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyidikan dan pemeriksaan Agus Ridhallah mengatakan, konflik yang terjadi itu sudah diperkirakan pihaknya jauh-jauh hari. “Sejak kami dihadang warga pada rencana pembongkaran Senin (9/12) lalu, memberikan kewaspadaan pada kami akan aksi penghadangan kembali. Terbukti, hari ini kembali terjadi dan penghadangan lebih ekstrem dari sebelumnya,” ujarnya.

Meskipun demikian, sambung Agus, pihaknya telah sepakat untuk terus melanjutkan pembongkaran vila liar itu. “Satpol PP bersama TNI, dan Polri siap menghadapi aksi penghadangan tersebut. Karena pembongkaran bangunan diatas lahan negara harus terus dilanjutkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Agus membenarkan beberapa personelnya mengalami luka akibat terjadinya konflik tersebut. “Ada tiga  personel yang terluka akibat percikan bom molotov, batu, dan terkena pukulan kayu. Sementara warga yang terluka belum terditeksi,” kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Cisarua, AKP Musimin mengatakan. Pihaknya menemukan 40 bom molotov yang siap diledakan. “Kami temukan 40 bom molotov siap ledak, dan beberapa senjata tajam,” ujarnya.

Saat ini, sambung dia, pihak kepolisian tengah melakukan aksi pengejaran kepada beberapa orang warga yang diduga sebagai provokator dari aksi tersebut. “Kami dan Polsek Megamendung tengah dalam penyelidikan dan pengejaran terhadap warga yang diduga sebagai provokator,” ucap dia. (unt/rp6)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pegawai Daops I Jakarta Sudah Diperiksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler