jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta polisi bersikap tegas terhadap pengemudi Fortuner hitam yang mengamuk ke pengendara Brio berkelir kuning di daerah Senopati, Jakarta Selatan.
Video pengemudi Fortuner itu mengamuk sembari membawa air softgun dan samurai sebelumnya viral di media sosial.
BACA JUGA: Ketum HDCI Ahmad Sahroni Ingatkan Pengendara Harley Davidson Jangan Arogan
Konon, sopir arogan itu marah lantaran ditegur oleh sopir mobil Brio tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam mengatakan polisi sudah memeriksa pengemudi arogan berinisial GR, tetapi setelah pemeriksaan, pelaku tidak ditahan.
BACA JUGA: Video Viral Pengemudi Fortuner Bawa Senjata Mengamuk, Mahfud MD: Seperti Film Gangster, Ya
"Saya minta pihak kepolisian bersikap lebih tegas dan segera melakukan penahanan terhadap pelaku. Kalau sikap aparat seperti ini, rasanya tidak akan memberikan efek jera kepada pelaku-pelaku arogan di jalanan," ujar Sahroni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/2).
Legislator Partai NasDem itu menyebut tindakan pengemudi Fortuner hitam tersebut sudah kelewatan.
BACA JUGA: Ferdy Sambo Sangat Mungkin Divonis Mati, Begini Analisis Reza Indragiri
"Ini sudah sangat kebablasan, sampai berani mengeluarkan senjata tajam dan menebar ketakutan di jalanan, sikap arogan yang sangat tidak menghormati hukum di negara ini," tegasnya.
Oleh karena itu, ketua umum HDCI itu meminta polisi juga jangan terpengaruh jika nanti diketahui pelaku ternyata dari kalangan tertentu.
Sahroni mengingatkan agar penegak hukum melihat posisi korban dan pelaku secara objektif. Selain itu, kasus tersebut jangan sampai hanya selesai dengan perdamaian.
"Jadi saya minta pihak kepolisian jangan gampang memberikan penyelesaian dengan cara damai dalam kasus ini. Pun jika dalam proses penyelidikan pelaku berusaha dilindungi oleh nama-nama tertentu, saya minta pihak polisi tidak goyah satu langkah pun," tuturnya.
Bendahara Umum Partai NasDem itu menilai sikap polisi pada kasus itu akan sangat menentukan terkait kualitas keadilan di negeri ini. Terlebih, masyarakat sangat menantikan sikap tegas dan adil dari polisi.
Dia pun meminta penyidik Polres Metro Jaksel melakukan yang terbaik dalam menangani kasus itu dan meminimalisir kesalahan karena masyarakat akan mengawal proses hukumnya.
"Kalau dibiarkan, ini akan menjadi preseden buruk terhadap hukum kita. Polri juga akan mendapat citra kurang baik karena sering membebaskan pelaku arogansi jalanan, terutama jika berasal dari kalangan menengah atas," kata Sahroni.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam