jpnn.com, JAKARTA - Belakangan di media sosial sedang ramai video warga yang menyebut beras Bulog bau dan berkualitas buruk. Video tersebut muncul setelah Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkap ada dugaan permainan dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Menurut Budi, viralnya video tersebut adalah bentuk serangan mafia kepada mereka.
BACA JUGA: Pesawat Mengangkut Beras Bulog Hilang di Papua
“Jadi, mafia ini melakukan serangan balik dengan video itu. Seolah-olah pemerintah tidak peduli dengan masyarakat,” ujar Budi di kantor Perum Bulog, Jakarta, Senin (23/9).
Menurut Budi yang juga eks Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini, video itu sudah mereka adukan ke Polri dan dia meminta Direktorat Siber Bareskrim bekerja mengusut video tersebut.
BACA JUGA: Dukung Kementan, Bulog Bangun Gudang Untuk Serap Kedelai Petani
Pasalnya, kata Budi, pemerintah dalam hal ini Bulog selalu menjaga kualitas beras yang dibagikan ke masyarakat. Dia curiga, ada yang sengaja merekam beras kualitas jelek dan kemasannya dipakai Bulog.
“Karena apa, kami temukan ini di online ada yang bisa membuatkan kemasan karung. Mau Bulog, atau apa semua bisa,” beber pria yang karib disapa Buwas ini.
BACA JUGA: Buwas Ungkap Fakta Mafia di Balik Penyaluran BPNT
Buwas menerangkan, serangan ini muncul karena mafia di balik penyaluran BPNT merasa terusik. Pasalnya, dia telah mengungkap permainan dalam penyaluran BPNT dan merugikan negara triliunan rupiah per tahun.
“Sebenarnya program Pak Presiden ini bagus, untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Tetapi oknum pelaksanannya ini kurang ajar karena memakan uang rakyat tak mampu,” tegas Buwas. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan