jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Bidang Pornografi dan Cybercrime Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah mengungkapkan telah menerima pengaduan terkait video pendek berdurasi 33 detik yang menampilkan soal-soal dan jawaban pelajaran.
Dalam video yang berdurasi pendek tersebut diduga menampilkan konten negatif (iklan) yang tersisip jelas di antara soal-soal dan jawaban.
BACA JUGA: Soal Ujian untuk Madrasah Bahas tentang Khilafah, Siapa Penyusunnya?
"Kami menerima pengaduan dari masyarakat melalui pesan singkat, video tersebut sudah membuat resah dan khawatir para orang tua," kata Margaret dalam pernyataan resminya, Kamis (13/8).
Dia menyayangkan adanya konten negatif di dalam soal daring untuk anak-anak yang diduga berada dalam situs gurubp.com.
Sebab, anak-anak seharusnya terbebas dari konten negatif. Apalagi ini dalam ruang pendidikan anak-anak.
Diduga dalam halaman dimaksud, adalah iklan yang muncul dengan sendirinya tanpa kehendak user.
BACA JUGA: Kepala Daerah di Zona Hijau dan Kuning Diharap Jangan Dulu Membuka Sekolah
Namun, sangat merugikan jika dalam iklan tersebut memuat konten yang negatif seperti asusila, perjudian ataupun yang lainnya yang akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.
Margaret meminta instansi terkait untuk melakukan tindaklanjut terkait dengan kasus ini. “Konten negatif atau iklan yang menampilkan konten yang tidak baik tersebut supaya segera ditindaklanjuti agar tidak banyak anak yang terpapar konten negatif/pornografi tersebut," tuturnya.
Selain hal tersebut, Margaret pun mengajak para orang tua untuk berperan aktif dalam melakukan pendampingan pada anak saat penggunaan gadget.
Utamanya saat pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi internet.
"Selain dengan penanganan konten, peran sangat penting adalah pendampingan orang tua terhadap anak dalam penggunaan gadget, termasuk dalam proses pembelajaran jarak jauh melalui daring agar anak dapat terhindar dari konten negatif/pornografi dan berbagai kejahatan siber," jelasnya.
Dia juga mengajak guru untuk bisa memberikan informasi tentang literasi digital kepada orang tua dan murid agar terhindar dari berbagai konten negatif di internet. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad