jpnn.com - SEBUAH perusahaan teknologi informasi di Amerika Serikat, Lookout telah menemukan sebuah piranti lunak jahat alias malware yang menginfeksi perangkat Android. Menurut Lookout, sebuah malware paling canggih bernama NotCompatible telah beredar selama lebih dari dua tahun dimulai sejak tahun 2012 dan menginfeksi sekitar 4 juta pengguna Android di AS.
Lookout menyebut malware NotCompatible disisipkan di situs terpercaya. Ketika seseorang mengunjungi situs tersebut, pengguna secara tidak sadar akan mengunduh kode jahat yang tertanam di sana.
BACA JUGA: Tunggu 10 Tahun Lagi, Jatuh Cinta dengan Robot
Teknik lainnya adalah melalui email spam kepada para korbannya dengan menyamarkannya sebagai software update, ataupun penjualan tiket yang berisi tautan ke malware jahat tersebut. Saat ini ada 20 ribu infeksi malware NotCompatible yang terjadi setiap harinya.
Jeremy Linden, analis keamanan di Lookout mengungkapkan bahwa para pembuat malware NotCompatible menunjukkan perilaku berbeda dari hal yang khas di antara pembuat malware. Biasanya, malware bekerja hanya beberapa minggu pada smartphone yang dijangkitinya. Namun, NotCompatible justru bekerja tahunan.
BACA JUGA: Obama Masih Setia Gunakan Blackberry
Menurut Linden, malware yang muncul pertama pada 2012 itu kini sudah mencapai edisi ketiga. “Mereka cukup berhasil membuatnya jauh lebih stabil dan tahan terhadap upaya untuk menghapusnya,” ujar Linden.
NotCompatible telah berubah ke generasi ketiga yang lebih canggih dan cerdas. Pencipta malware ini telah meng-coding ulang programnya sehinngga makin sulit untuk dideteksi. Kecanggihan versi terbaru NotCompatible tidak hanya ditujukan untuk smartphone tetapi juga pada komputer desktop.
BACA JUGA: Gunakan Teknologi Games Untuk Pembuatan Film
“Malware NotCompatible menyerang smartphone dalam berbagai kasus penipuan termasuk mengirimkan spam, menyerang blog Wordpress dan membeli tiket untuk acara-acara populer dalam jumlah besar yang kemudian akan dijual kembali dengan keuntungan yang signifikan. Ini adalah ancaman teknis tercanggih yang kita hadapi." tutur Linden.
Telephone yang terinfeksi bias terus-menerus mengirim data probed penggunanya. Pengguna smartphone Android perlu mencurigai kemungkinan adanya malware ini jika merasa biaya pulsanya membengkak. Selain itu malware NotCompatible ini diketahui membuat baterai menjadi lebih boros.
“Ini adalah teknik paling canggih yang kita hadapi dan ini paling mengkhawatirkan kita,” ujarnya.
Agar terhindar dari malware ini, pengguna smartphone dianjurkan memasang software keamanan terbaru untuk Android miliknya. Dengan demikian malware ini tidak akan menyebar dan dapat dibersihkan secara menyeluruh.(bbc/mg2/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Microsoft Office Tambah Dropbox di Perangkat Smartphone
Redaktur : Tim Redaksi