Benarkah Virus Corona Bisa Sebabkan Kerusakan Ginjal?

Jumat, 01 Mei 2020 – 07:46 WIB
Ilustrasi virus corona. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah besar pasien virus corona atau COVID-19 yang paling parah memiliki masalah ginjal. Hal itu mempersulit perawatan mereka dan menurunkan peluang mereka untuk bertahan hidup.

Bagaimana tepatnya virus itu memengaruhi ginjal masih belum jelas, tetapi para ahli memiliki teori. Salah satunya adalah bahwa virus corona secara langsung menyerang ginjal.

BACA JUGA: Benarkah Uang Tunai Mampu Menularkan Virus Corona?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell pada bulan Maret menunjukkan bahwa virus tersebut menginfiltrasi tubuh dengan mengikat pada jenis reseptor pada sel yang disebut ACE2. Reseptor khusus ini ditemukan tidak hanya di sel-sel di jantung dan paru-paru, tetapi juga di ginjal.

"Reseptor ACE2 pada dasarnya adalah tempat berlabuh" untuk virus tersebut," kata Dr. George Thomas, seorang nephrologist di Glickman Urological and Kidney Institute di Cleveland Clinic, seperti dilansir laman MSN, baru-baru ini.

BACA JUGA: Agar Terbebas dari Virus Corona, Benarkah Kurma Harus Dicuci Lebih Dulu?

COVID-19 menyerang paru-paru dengan keras, sehingga menyulitkan tubuh manusia untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya. Kerusakan juga bisa disebabkan oleh efek virus pada darah, yang bisa menyebabkan pembekuan.

Ginjal menyaring darah melalui ribuan kapiler kecil, yang sangat rentan terhadap pembekuan darah. 

BACA JUGA: Daun Sungkai Diklaim Punya Khasiat Membunuh Virus Corona, Benarkah?

Pembekuan datah kemungkinan besar merupakan efek dari sistem kekebalan tubuh menjadi rusak, meningkatkan tingkat peradangan pada apa yang disebut badai sitokin.

"Sitokin-sitokin seharusnya menyerang virus, tetapi sistem kekebalan pada akhirnya melepaskan sejumlah besar sitokin-sitokin ini, dan mereka akhirnya menyerang sel dan jaringan kita sendiri," kata Thomas.

Pekerjaan utama ginjal adalah membersihkan darah dengan membuang racun, garam ekstra dan air dari darah, dan menambahkan kembali apa yang dibutuhkan tubuh.

Ginjal pada dasarnya membuang sampah dan terus mendaur ulang setiap detik. Jadi jika kapiler-kapiler kecil itu tiba-tiba tersumbat, dan darah tidak bisa bergerak dengan baik, maka mereka tidak akan bisa menyaring darah dengan sangat baik.

Mesin dialisis, yang bekerja dengan menyaring darah seseorang di luar tubuh, digunakan ketika fungsi ginjal pasien memburuk. Tetapi darah dari pasien COVID-19 menggumpal begitu banyak, yang kemudian menyumbat filter dalam mesin dialisis.

Akibatnya, dokter mengatakan mereka harus menambahkan pengencer darah ke rejimen pengobatan pasien sehingga mesin dialisis bisa melakukan pekerjaan mereka.

Fungsi ginjal yang berkurang, pada gilirannya, memperumit dokter ICU yang merawat pasien dengan penyakit pernapasan.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler