jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk menerapkan beberapa langkah strategis untuk memperkuat posisi keuangan seiring wabah virus corona alias covid-19 yang merajalela.
Di tingkat perusahaan induk, Lippo Karawaci saat ini memiliki lebih dari Rp 3,5 triliun dalam bentuk tunai, secara substansial dalam mata uang USD dan SGD.
BACA JUGA: Saham Lippo Karawaci Masuk Daftar yang Paling Diburu Investor Asing
Tingkat utang bersih terhadap ekuitas perseroan yang hanya 21 persen menjadikan LPKR tetap mapan.
Beberapa anak perusahaan Lippo Karawaci juga mengambil langkah strategis.
BACA JUGA: Aspek Finansial Tetap Sehat, Kinerja Lippo Karawaci Bakal Menguat di 2020
Salah satunya adalah Lippo Cikarang yang meluncurkan Waterfront Estates, proyek perumahan tapak terbaru.
Klaster pertama telah terjual habis sehingga Lippo Cikarang membuka penjualan unit di klaster kedua.
Secara total, perseroan menjual lebih dari 304 rumah dengan nilai kumulatif Rp 262,6 miliar.
Lippo Karawaci juga berhasil melakukan divestasi seluruh saham di First REIT yang dimulai sejak Juni 2019 dan selesai pada Februari 2020.
Pada kuartal pertama 2020, aksi korporasi tersebut menghasilkan Rp 322 miliar.
Total penjualan sejak dimulainya aksi korporasi pada Juni 2019 telah menghasilkan Rp 851,7 miliar.
Lippo Karawaci juga berhasil menghapus semua obligasi yang jatuh tempo hingga 2025 melalui pembiayaan kembali obligasi senilai USD 425 juta dari 2022 menjadi 2025.
Emiten berkode LPKR itu pun sukses mengamankan pinjaman modal kerja senilai Rp 700 miliar dengan bank lokal besar pada Maret 2020.
“Dalam masa yang penuh ketidakpastian ini, kami telah membuat sejumlah keputusan yang menempatkan Lippo Karawaci di posisi terbaik bagi para karyawan, pelanggan, dan pemegang saham,” kata CEO Lippo Karawaci John Riady, Senin (30/3).
Dia menambahkan, selama tiga bulan terakhir, pihaknya telah proaktif mengambil langkah-langkah untuk memperkuat fleksibilitas keuangan.
“Hal ini nantinya akan membantu kami menavigasikan diri secara efektif untuk melalui suatu situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” imbuh John. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil