jpnn.com - Ketakutan terhadap virus corona membuat banyak orang menjauhi penerbangan komersial. Bagi mereka yang mampu, membeli jet pribadi jadi pilihan.
Menurut Asosiasi Penjual Pesawat Internasional (IADA), meski total penjualan jet pribadi masih lebih rendah ketimbang sebelum pandemi, jumlah pembeli baru justru meningkat.
BACA JUGA: Catatan Imigrasi soal Prabowo ke Brunei: Naik Jet Pribadi Pulang Hari
Dilansir Business Insider, Jumat (19/6), jumlah penjualan pesawat pribadi juga masih lebih baik ketimbang bisnis carter yang anjlok 90 persen pada April.
Jetcraft, salah satu perusahaan jual beli pesawat pribadi terbesar dunia, telah melakukan lebih dari 20 transaksi sejak virus corona dinyatakan sebagai pandemi global Maret lalu.
BACA JUGA: Bukan Pak Haji, Ternyata Ini yang Bayar Sewa Jet Pribadi Syahrini
Di Amerika Serikat, sebagian besar konsumen Jetcraft memilih pesawat besar dengan jarak tempuh yang jauh seperti Gufstream, Bombardier dan Dassault.
Sedangkan di pasar Eropa, Timur Tengah dan Asia, pesawat kecil dan sedang produksi Cessna atau Embraer jadi favorit.
BACA JUGA: Pengin Saingi Syahrini, Hotman Paris Berniat Beli Jet Pribadi
Menurut situs aircraftcompare.com, harga sebuah pesawat jet Bombardier Global 6500 produksi 2018 adalah USD 56 juta (Rp 797 miliar). Sedangkan untuk sebuah Embraer Legacy 450, harga yang harus dibayar adalah USD 15,25 juta (Rp 217 miliar). (BusinessInsider/dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adil