jpnn.com, MILAN - Virus corona di Italia makin ugal-ugalan. Kasus baru terus bermunculan. Pada Jumat (20/3), kasus baru yang muncul berjumlah 5.986.
Secara total, kasus virus corona di Italia mencapai 47.021. Sementara itu, korban yang meninggal pada Jumat kemarin mencapai 627.
BACA JUGA: Maia Estianty Ikut Galang Dana untuk Bantu Menangani Virus Corona
Angka itu membuat jumlah warga Italia yang meninggal akibat virus corona menjadi 4.032.
Italia pun menjadi negara dengan korban meninggal terbanyak akibat virus yang kali pertama muncul di Wuhan, Tiongkok, itu.
BACA JUGA: Ini Kegiatan yang Dihadiri Bima Arya Sebelum Terpapar Virus Corona
Jumlah warga Italia yang meninggal bahkan melebihi Tiongkok. Dilansir dari Worldometers, warga Tiongkok yang meninggal akibat virus corona berjumlah 3.248.
Virus corona yang makin ugal-ugalan membuat pemerintah Italia ampun-ampunan.
Pemerintah Italia bahkan sampai memberlakukan lockdown untuk menekan penyebaran virus corona.
Awalnya lockdown akan diberlakukan hingga 3 April 2020. Namun, pemerintah Italia berubah pikiran setelah virus corona makin menjadi-jadi.
“Lockdown untuk toko-toko, sekolah, dan universitas akan diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte kepada Il Corriere della Sera sebagaimana dilansir Express, Jumat (21/3).
Conte bahkan sampai meminta para pemimpin Uni Eropa untuk mengambil langkah sigap guna menyelamatkan perekonomian di Benua Biru.
Menurut Conte, sikap lambat dari para petinggi Uni Eropa bisa menimbulkan kejadian yang sangat fatal.
“Hal itu akan membuat Uni Eropa lemah dan berpengaruh terhadap reaksi pasar,” ujar Conte sebagaimana dilansir Euractiv. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil