Vladimir Putin Bilang Begini Soal Wafatnya Ratu Elizabeth II

Jumat, 09 September 2022 – 11:24 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Sputnik/Sergei Ilyin/Kremlin via Reuters

jpnn.com - MOSCOW - Presiden Rusia Vladimir Putin juga ikut berkomentar soal wafatnya pemimpin Inggris, Ratu Elizabeth II.

Dalam sebuah surat dia menyampaikan dukacita mendalam kepada Raja baru Inggris Charles III.

BACA JUGA: Ratu Inggris Elizabeth II Meninggal Dunia

“Peristiwa paling penting dalam sejarah Inggris baru-baru ini terkait erat dengan nama Yang Mulia."

"Selama beberapa dekade, Elizabeth II berhak menikmati cinta dan rasa hormat dari rakyatnya, serta otoritas di panggung dunia,” ujar Putin dalam surat yang diunggah di lama resmi Kremlin.

BACA JUGA: Raja Baru Inggris Pilih Nama Agung dari Panggilan Sejak Lahir

Dia berharap keberanian dan keteguhan untuk Charles dalam menghadapi kehilangan yang berat dan tidak dapat diperbaiki ini.

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan kematian Elizabeth menandai akhir sebuah era.

BACA JUGA: Begini Para Pemimpin Dunia Menggambarkan Sosok Ratu Elizabeth II

"Bersama dengan rakyat Israel, saya berduka atas kehilangannya dan menyampaikan simpati terdalam kepada rakyat Inggris dan semua negara persemakmuran yang telah kehilangan ibu pemimpin mereka," kata Herzog.

Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi juga menyampaikan belasungkawa kepada rakyat dan pemerintah Inggris.

"Saya sangat yakin bahwa Raja Charles III akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kepergian Ratu Elizabeth II," tulis al-Sisi lewat akun Twitternya.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan sangat berduka atas kematian Ratu Elizabeth II.

"Pakistan bersama dengan Inggris dan negara-negara persemakmuran lainnya berduka atas kematiannya."

"Belasungkawa tulus saya kepada keluarga kerajaan, rakyat dan pemerintah Inggris," tulisnya di Twitter.

Presiden Malawi Lazarus McCarthy Chakwera menyampaikan belasungkawa kepada keluarga kerajaan, rakyat, dan pemerintah Inggris atas berpulangnya ratu, yang juga ratu Malawi antara tahun 1964 dan 1966 ketika negara kecil di Afrika selatan itu bertransisi menjadi sebuah republik.

"Bagi kami sebagai sebuah bangsa, warisannya yang tak ada bandingannya."

"Sebagai teman Malawi akan selamanya terukir di hati kami dan tak terhapuskan di halaman sejarah kami."

"Sebuah sejarah yang dia (Ratu Elizabeth II) bentuk secara positif dengan lebih banyak cara dari pada yang bisa kami ungkapkan," kata Chakwera dalam sebuah pernyataan.

Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye mengatakan Elizabeth telah menjadi inspirasi bagi generasi di seluruh dunia dan akan dikenang karena kepemimpinannya yang hebat.

"Saya sangat sedih dengan meninggalnya Yang Mulia Ratu Elizabeth II, saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Kerajaan dan orang-orang Inggris yang ramah," kata dia. (Antara/OANA/Anadolu/JPNN)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler