Wabah Corona Mereda, Proyek Konstruksi Tiongkok Kembali Bergeliat

Selasa, 14 April 2020 – 20:30 WIB
Ilustrasi pembangunan infrastruktur. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, BEIJING - Pembangunan infrastruktur kembali bergeliat di seluruh Tiongkok di saat pemerintah meningkatkan pendanaan untuk mendorong investasi di sektor tersebut menyusul pengendalian dasar terhadap wabah virus corona (COVID-19).

Data dari Asosiasi Mesin Konstruksi Tiongkok menunjukkan bahwa para produsen ekskavator melaporkan rekor penjualan pada Maret, ketika proses pelanjutan produksi dipercepat.

BACA JUGA: Gegara Corona, Warga Tiongkok Makin Rasis kepada Imigran Afrika

Total penjualan ekskavator, yang menjadi indikator penting untuk vitalitas ekonomi karena permintaan biasanya didukung oleh pertumbuhan di bidang pertambangan dan pembangunan infrastruktur, mencapai rekor tertinggi sebanyak 49.408 unit bulan lalu, naik 11,6 persen secara tahunan (year on year).

Data dari industri tersebut, yang menunjukkan aktivitas yang kembali meningkat, sejalan dengan indeks ekskavator yang dilacak oleh produsen alat konstruksi terkemuka, Sany Heavy Industry Co., Ltd., yang menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur kembali mencapai level rata-rata yang tercatat pada 2019 sejak 20 Maret.

BACA JUGA: Komunitas Afrika di Tiongkok Diteror Virus Corona, Sudah Ratusan Positif

Tanda-tanda pemulihan lain meliputi peningkatan yang terlihat jelas dalam produksi dan harga bahan bangunan, termasuk semen dan baja. Data dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok menunjukkan bahwa hingga 6 April, tingkat pelanjutan pekerjaan di industri semen mencapai 94 persen.

Transaksi di pasar baja juga menjadi lebih aktif, dengan transaksi harian yang mencapai 238.000 ton pada awal April dari 127.000 ton pada awal Maret, menurut data dari situs penyedia informasi industri, mysteel.com.

BACA JUGA: Kabar Buruk, Khawatir Tiongkok Kembali ke Kondisi Hampir Lumpuh

"Permintaan di industri konstruksi pada dasarnya kembali ke level yang sama dengan tahun lalu berkat proyek-proyek baru dan lanjutan," kata Xu Xiangchun, seorang analis dari mysteel.com.

Seiring Tiongkok berniat mempercepat penerbitan obligasi pemerintah daerah, yang sebagian besar digunakan untuk infrastruktur, investasi di area itu kemungkinan akan mencatat pertumbuhan dua digit tahun ini.

Data sebelumnya menunjukkan bahwa penerbitan obligasi pemerintah daerah di Tiongkok mencapai rekor tertinggi pada kuartal pertama ketika otoritas mengalokasikan kuota tambahan untuk penjualan baru sebagai bagian dari kebijakan fiskal yang lebih proaktif guna menopang perekonomian yang terdampak COVID-19.

Total nilai obligasi pemerintah daerah yang diterbitkan pada Maret mencapai RMB 387,5 miliar (Rp 862 triliun), menambah total nilai obligasi pemerintah daerah yang diterbitkan menjadi lebih dari RMB 1,6 triliun (Rp 3.565 triliun) pada kuartal pertama. (xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler