JAKARTA - Pengamat perkotaan, Yayat Supriatna menduga ada motif politik di balik wacana pembentukan panitia khusus (pansus) monorel. Pakar tata kota dari Universitas Trisakti Jakarta ini menilai wacana DPRD DKI itu hanya untuk mencari sensasi. Pasalnya, proyek monorel adalah milik swasta yakni konsorsium PT Jakarta Monorail (JM).
"Saya kira ini bisa saja karena ingin cari sensasi, bentuk kemarahan merasa ditinggali atau skenario politik untuk menjelekkan Jokowi," kata Yayat kepasa wartawan di Jakarta, Rabu (17/7).
Menurut Yayat, pengawasan terhadap proyek monorel bisa dilakukan oleh Komisi B DPRD DKI yang membidangi urusan transportasi. Oleh karenanya pembentukan pansus sebetulnya tidak diperlukan.
Keberatan atas wacana pembentukan pansus juga diutarakan oleh anggota dewan sendiri. Anggota DPRD DKI Jakarta Prasetyo Marsudi menyebut wacana tersebut sebagai hal yang berlebihan.
"Kita memang punya hak monitoring, tapi tidak selalu harus jadi pansus, itu berlebihan namanya. Kita komunikasikan dengan baik," ucap Prasetyo. (dil/jpnn)
"Saya kira ini bisa saja karena ingin cari sensasi, bentuk kemarahan merasa ditinggali atau skenario politik untuk menjelekkan Jokowi," kata Yayat kepasa wartawan di Jakarta, Rabu (17/7).
Menurut Yayat, pengawasan terhadap proyek monorel bisa dilakukan oleh Komisi B DPRD DKI yang membidangi urusan transportasi. Oleh karenanya pembentukan pansus sebetulnya tidak diperlukan.
Keberatan atas wacana pembentukan pansus juga diutarakan oleh anggota dewan sendiri. Anggota DPRD DKI Jakarta Prasetyo Marsudi menyebut wacana tersebut sebagai hal yang berlebihan.
"Kita memang punya hak monitoring, tapi tidak selalu harus jadi pansus, itu berlebihan namanya. Kita komunikasikan dengan baik," ucap Prasetyo. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Brengsek yang Fitnah Saya
Redaktur : Tim Redaksi