jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebutkan posisi wali kota dan bupati belum pasti ditiadakan saat ibu kota berpindah.
Menurutnya, wacana dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) perlu dikaji termasuk oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
BACA JUGA: Usut Kasus Jual Beli Jabatan Bupati Pemalang, KPK Periksa Pengusaha Ibu Muda Ini
"Kan belum tahu (penghapusan wali kota dan bupati), tanyakan ke eksekutif. Kalau menurut saya, wali kota sama bupati tetap masih ada," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (29/11).
Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan pihaknya harus melihat terlebih dahulu Undang-Undang yang mengatur hal itu.
BACA JUGA: Wakil Wali Kota Medan Dicopot dari Jabatan di Gerindra Sumut
Pria yang karib disapa Mas Pras itu juga merasa belum dapat informasi terperinci dari DPR.
"Ya, pasti nanti akan dikirim ke kami, karena keputusannya apakah keputusannya itu nanti dapat ada wali kota, bupati atau tidaknya kan kami lihat nanti," bebernya.
BACA JUGA: Soal Karangan Bunga Misterius di Balai Kota, Prasetyo Edi: Ini Persoalan Serius
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyebutkan kemungkinan jabatan wali kota dihapus pascapemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
Hal tersebut diungkapkan Suharso usai bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/11).
“Jadi, sistem pemerintahan ke depan Jakarta tetap seperti hari ini jadi sebuah provinsi yang dikepalai oleh seorang gubernur dan kemudian tidak perlu ada bupati atau wali kota,” ucap Suharso.
Walau nantinya ibu kota berpindah, Suharso berharap DKI Jakarta tetap menjadi provinsi yang bisa dicontoh wilayah lain.
Selain itu, meski jabatan wali kota dan bupati dihapus, tidak akan memengaruhi pemerintahan di Jakarta.
“Kami juga memikirkan hal-hal yang tidak menjadi bagian dari kewenangan Jakarta akan kita coba tuangkan ke dalam undang-undang (UU) yang sifatnya akan spesialis bagi Jakarta,” tuturnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi