Waduh! Bayi Tujuh Bulan Diusir dari Ruang Sidang DPRD

Sabtu, 25 November 2017 – 18:19 WIB
Yuka Ogata menggendong bayinya yang berusia 7 bulan di ruang sidang Dewan Kota Kumamoto Rabu lalu (22/11). (REUTERS)

jpnn.com, TOKYO - Yuka Ogata sudah sekitar tujuh bulan tak masuk kerja. Maklum, anggota DPRD Kota Kumamoto itu baru saja menjadi ibu.

Namun, Rabu (22/11) kemarin, dia akhirnya memutuskan untuk ikut sidang. Dia pun tak sendiri. Putranya pun ikut masuk ruang sidang dewan kota.

BACA JUGA: Patung Jugun Ianfu Berdiri di San Francisco, Jepang Sewot

 

Karena tak punya pengasuh sekaligus ingin menunjukkan kepada warga Jepang betapa susahnya perempuan membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan, dia membawa serta sang putra.

BACA JUGA: Bertemu Jokowi, PM Abe Puji Iklim Investasi Indonesia

Ternyata, inisiatifnya ditolak. Alasannya, bayi bukan anggota dewan. Dia dianggap sebagai tamu yang tak boleh ikut rapat.

”Saya ingin menunjukkan kepada mereka betapa sulitnya menjadi perempuan bekerja yang harus mengasuh anak dan berkarir,” ujar Ogata sebagaimana dilansir harian Asahi Shimbun, Jumat (24/11).

BACA JUGA: Lihat! Brasil Beri Jepang Pelajaran

Ini bukan aksi spontan. Sejak sebelum sidang berlangsung, dia beberapa kali menyurati sekretariat dewan. Dia meminta dispensasi untuk membawa anaknya saat sidang. Namun, sampai hari H, tidak ada jawaban.

”Saya minta izin membawa bayi saya masuk. Atau, jika tidak, saya minta sekretariat menyediakan jasa penitipan anak,” ungkapnya.

Lantaran tidak kunjung ada jawaban, dia nekat membawa bayinya bersidang di ibu kota Prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang, tersebut pada Rabu. Kehadiran bayi Ogata di ruang sidang jelas langsung menarik perhatian rekannya sesama politikus.

”Ketua dewan langsung meminta yang bersangkutan membawa bayinya keluar. Sebab, ada aturan baku yang melarang tamu atau siapa pun berada di ruangan tersebut saat sidang digelar,” terang Naoya Oshima, salah seorang legislator. Akhirnya, Ogata membawa bayinya keluar. Lantas, dia menitipkan buah hatinya itu kepada seorang teman.

Ketika ditemui setelah sidang, Yoshitomo Sawada, ketua dewan Kota Kumamoto, menyatakan bahwa dewan akan menindaklanjuti insiden yang terjadi hari itu.

”Saat ini, kami menjajaki kebijakan yang memungkinkan seluruh anggota dewan di wilayah ini untuk bisa tetap mengikuti sidang dengan serius sambil mengajak putra atau putri mereka,” katanya saat diwawancarai surat kabar Mainichi. (Reuters/BBC/hep/c16/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melaney Ricardo Nyaris Jadi Korban Badai Topan di Jepang


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler