jpnn.com - Produsen otomotif Jepang harus rela mengambil keputusan pemberhentian produksi salah satu model sedan menengahnya, Honda Accord, di pasar Amerika Serikat.
Pasalnya, penyerapan konsumen terhadap Honda Accord model 2018 turun drastis, di mana banyak dari Accord yang menumpuk di diler bahkan hingga persediaan mencapai 104 hari.
BACA JUGA: Kejutan April, Honda CR-V Versi Atap Terbuka
Menurut pengakuan salh satu diler Honda di Amerika kepada Automotive News, lesunya penjualan Honda Accord 2018 karena paket penawaran menarik dari leasing untuk konsumen tidak banyak dan variatif.
Menumpuknya persediaan Accord 2018 di diler mengharuskan pihak pabrik menahan suplainya ke diler, tentu ini berimbas kepada aktivitas produksi Honda.
BACA JUGA: Honda Brio Edisi Khusus Harganya Rp 255 Jutaan
Sehingga, kata juru bicara Honda Amerika, sebagian karyawan di pabrik Honda di Marysville akan dipindahkan ke divisi non-produksi atau bisa libur selama 11 hari.
Walaupun tidak serta merta 11 hari berhenti, pastinya akan ada libur per bulannya dan perpaanjangan libur lima hari di setiap jadwal penutupan tahunan pabrik pada musim panas.
BACA JUGA: All New Honda Gold Wing Bakal Melantai di IIMS 2018?
"Ini benar-benar dinamika bisnis biasa dan kami menyesuaikan produksi agar sesuai dengan kondisi pasar saat ini," ungkap juru bicara Honda.
Namun jika melihat tren pasar Amerika Serikat, itu bukan satu-satunya faktor yang melatarbelakangi. Bisa jadi juga karena berpindahnya minat konsumen ke model crossover atau SUV kompak dibanding sedan. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Honda di Indonesia Timur Melambat
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha